Gubernur Khofifah:  Pabrik Kertas Tetap Produksi, Lingkungan Hidup Harus Dijaga

Gubernur Khofifah:  Pabrik Kertas Tetap Produksi, Lingkungan Hidup Harus Dijaga
Gubernur Jatim usai melakukan kunjungan di PT Pabrik Kertas Indonesia (Pakerin) dan Desa Bangun, Kec. Pungging, Kab. Mojokerto, Rabu(19/06).

Ditambahkan, Menteri LHK juga sangat tegas terkait hal ini dan sudah ada 6 kontainer yang sudah dikembalikan ke negara exportir. Apalagi, sebagai negara pengimpor  menurut konvensi Basel  berhak  mengembalikan ke negara exportir jika ada kandungan  plastik dalam jumlah tertentu.

“Impor kertas bekas ini berasal dari beberapa negara, terbanyak dari Eropa. Dan di setiap tumpukan barangnya di Pakerin ini juga telah diberi keterangan dari negara mana serta  prosentase non kertasnya berapa persen,” ujar Khofifah sembari mengimbuhkan jika ada yang bertuliskan 98% kandungan kertasnya maka 2% kandungan non kertasnya.

Selain itu, untuk memperketat aturan maka surveyor di setiap kepabeanan harus lebih strict terhadap barang import yang datang, sehingga hs code nya juga sudah clear. Sedangkan di sisi daya dukung  lingkungannya, maka pengolahan dan pembuangan limbah atau IPAL dipastikan  dimanage dengan lebih aman.

Terkait bahan baku non kertas, Khofifah meminta pabrik  harus melakukan pemilihan dan pemilahan  dengan menggunakan teknologi antara lain  inseminator. Apalagi, inseminator  bisa menghancurkan sisa-sisa sampah yang kategori non kertas bekas.

“Masyarakat juga harus diberi penjelasan bahwa bahan baku non kertas ini adalah sesuatu yang tidak mudah bersenyawa dengan tanah, sehingga akan mengganggu daya dukung alam dan lingkungan,” urai gubernur perempuan pertama di Jatim ini. (fir)