Malang – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggandeng Pemkot Malang semakin menggencarkan sosialisasi pengembangan pariwisata halal di Tanah Air, bahkan wilayah Malang raya sebagai destinasi wisata halal unggulan di Indonesia.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Area I Jakarta-Banten Kemenpar, Wastutik di Malang, Senin, mengatakan dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan industri wisata halal menjadi yang terbesar di sektor pariwisata.
“Dalam catatan kami, pertumbuhan industri wisata halal dunia pada 2018 menjadi yang terbesar dari sektor pariwisata dengan kunjungan wisatawan muslim mencapai 140 juta orang.
Pada 2026 kunjungan wisatawan muslim ditargetkan mencapai 230 juta orang dengan transaksi pembelanjaan hingga 180 miliar dolar AS,” kata Wastutik di sela Sosialisasi, Desain Strategi dan Rencana Aksi pengembangan Pariwisata di Malang raya di Balai Kota Malang, Jawa Timur.
Menurut Wastutik, Malang raya telah menyatakan kesiapannya dalam mengembangkan pariwisata halal. Hal tersebut terlihat dari beberapa persyaratan yang telah dimiliki Pemkot Malang, salah satunya adanya laboratorium sertifikasi halal.
Malang, lanjutnya, sudah mempunyai laboratorium sertifikasi halal di lima perguruan tinggi. “Ini yang menjadi tolak ukur kami untuk menilai kesiapan dari Pemkot Malang dalam mengembangkan wisata halal,” ucapnya.
Wastutik berharap desain dan strategi rencana aksi yang telah disusun oleh Kemenpar dan para pemangku kepentingan dapat memahami arah dan kunci keberhasilan pariwisata halal khususnya di Malang raya.
“Selain itu, juga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan muslim dan mampu mendongkrak perekonomian wilayah Malang raya,” tuturnya.