Ditambahkan Irsyad, sejauh ini, Pemkab Pasuruan sudah melakukan berbagai inovasi di bidang pembelajaran.
Salah satunya dengan memasukkan pendidikan karakter yang meliputi bela negara, anti radikalisme dan hal penting lainnya.
Dengan adanya pendidikan anti korupsi, dirinya meyakini, generasi emas mendatang akan jauh lebih baik. Utamanya akan dapat memahami betapa bahayanya memiliki jiwa korupsi.
” Semua program kita sinergikan dengan visi misi Bupati dan Wakil Bupati Pasuruan. Kita ingin memberikan pendidikan sedari dini, program anti radikalisme dan kita tekankan pendidikan anti korupsi, dimulai dari contoh para guru hingga saya sendiri sebagai kepala daerah,” tandasnya.
Lebih lanjut Irsyad mencontohkan, kantin kejujuran yang ada di beberapa sekolah adalah satu bukti yang diterapkan dengan tujuan yang sangat mulia. Yakni menantang anak untuk belajar jujur.
“Satu bentuk contoh konkritnya adalah kantin kejujuran. Dengan kita terus menerus jujur, maka Insya Allah bangsa ini tidak akan lagi ada koruptor. Tidak akan ada lagi yang berani berbuat kejahatan dengan melakukan korupsi,” urai dia.
Irsyad optimis, penerapan pendidikan anti korupsi pada pelajar dapat mencetak anak-anak muda yang berkarakter kuat. Yakni menjunjung tinggi kejujuran.
“Kalau sudah jujur, maka selamet dunia akhirat,” pungkasnya. (hen)