Menurut Wagub Emil Dardak, dalam membangun kota aglomerasi juga bisa dikembangkan di wilayah yang terdampak dan seakan menjadi daerah terisolir, seperti terkena dampak jalan TOL. Salah satu caranya, pemerintah harus memikirkan dan membangun kota aglomerasi di daerah tersebut.
“Perlu dibangun cluster-cluster baru di gerbang-gerbang keluar jalan TOL. Karena jalan yang lama yang bukan menuju jalan TOL perkembangan ekonominya menjadi berkurang,” ungkapnya.
Dirinya mencontohkan, daerah Serpong di Jakarta, pertumbuhan perekonomiannya begitu pesat setelah dibangunnya jalan TOL. Di daerah tersebut juga dijadikan pusat industri yang menampung begitu banyak tenaga kerja.
“Dengan melihat daerah Serpong, alangkah baiknya bila sistem tersebut dikembangkan di Malang, karena posisinya sangat strategis, dan menurutnya perlu dibangun ring road sebagai jalur koneksi antar beberapa daerah,” pungkasnya.
“The 4th International Conference Planning in The Era Uncertainty” (Perencanaan konferensi internasional di era ketidakpastian), merupakan agenda yang diadakan oleh Mahasiswa Universitas Brawijaya Malang.
Tujuannya yakni untuk menyelaraskan beberapa perspektif kontektual terkait inovasi dan kreatifitas yang tetap memperhatikan nilai ekonomi, ekologi dan sosial agar dapat menciptakan bangsa yang berkelanjutan (sustainable nation), serta berdampak pada peningkatan daya saing berkelanjutan.
Sustainable nation tersebut membutuhkan rekomendasi maupun sinkronisasi dari stakeholder ayang terlibat baik dari akademisi, sektor privat maupun pemerintah. Sehingga, nantinya akan menciptakan kota yang inklusif, nyaman dan berkelanjutan.
Kegiatan ini merupakan satu bentuk penguatan komunikasi lintas keilmuan, dengan membangun kerangka komunikatif antara peneliti, dan praktisi dari berbagai bidang keilmuan (teknik, geografi, MIPA, sosiologi, studi pembangunan dan lainnya, untuk bersama-sama memetakan berbagai alternatif sebagai solusi yang integratif bagi isu pembangunan wilayah dan kota terkini. (guh)