Surabaya– Pengelolaan SMA/SMK oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur, sudah berjalan dua tahun. Namun, jika mengingat kembali pengelolaan SMA/SMK ketika di “tangan” Pemerintah Kota Surabaya, ternyata bukan hanya SPP saja yang dulu difasilitasi oleh pemerintah, tapi ada beberapa poin lain yang juga diperhatikan dan ditanggung oleh Pemkot Surabaya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, dulu ketika SMA/SMK dikelola oleh Pemkot Surabaya, tidak hanya menggratiskan SPP. Namun, ada beberapa poin penunjang pendidikan yang juga ditanggung oleh Pemkot Surabaya. Seperti infrastruktur yang memadai, laboratorium, praktikum, hingga berbagai kompetensi gratis untuk mendukung pendidikan para pelajar.
“Pendidikan itu bukan hanya (tentang) SPP saja. Kalau di Surabaya, listrik, air, internet sekolah itu, kita bayar semua,” kata Risma, Jumat (1/3/2019).
Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini menuturkan, bahwa pendidikan menjadi salah satu faktor penting dalam stimulus penunjang perubahan masa depan. Melalui pendidikan, seseorang bisa merubah kehidupan keluarganya menjadi lebih baik. Namun, untuk mewujudkan hal tersebut, juga harus ditopang dengan sistem pengelolaan pendidikan yang baik pada suatu daerah. “Kalau dulu SMK itu kita kasih makan siang, uang praktikum, insentif untuk guru, bahkan seragam,” ujarnya.
Menurutnya, hal itu sebagai komitmen dari Pemkot Surabaya dalam mewujudkan sistem pengelolaan pendidikan yang komprehensif di Kota Pahlawan. Sehingga dulu, pelajar SMA/MA/SMK di Surabaya hanya dituntut untuk fokus belajar, tanpa perlu memikirkan kebutuhan biaya untuk pendidikan mereka. Sebab, Pemkot Surabaya sudah memberikan berbagai fasilitas gratis untuk menunjang mereka agar hanya fokus mengenyam pendidikan.
“Karena di Surabaya itu semua kita bayar, pemeliharaan gedung itu semua kita. Misal lapangan rusak, tinggal dia (pihak sekolah) kirim surat saja. Jadi kebutuhan sekolah itu memang mahal,” tutur wali kota yang juga menjabat sebagai Presiden United Cities Local And Government (UCLG) Asia Pacifik (Aspac) ini.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Ikhsan mengatakan, dulu anggaran yang disediakan oleh Pemkot Surabaya untuk mengelola 272 lembaga SMA/MA/SMK (dataprofilsekolah.dispendik.