“Tapi saya terinspirasi oleh orang tua yang menanam pohon. Orang tua berkata, saya menanam pohon bukan untuk mengambil hasilnya, tapi untuk diserahkan ke generasi yang akan datang. Saya juga begitu, saya ingin berbakti kepada bangsa dan negara untuk saya serahkan ke generasi milenial yang akan datang, generasi 4.0,”
Bagi Ma’ruf, Jokowi benar-benar menghormati ulama. Buktinya adalah dirinya digandeng menjadi cawapres. Dia menegaskan dirinya bukan alat.
“Ada lagi, KH Ma’ruf Amin paling jadi alat. Memangnya saya pacul apa? Tapi kalau alat untuk membangun kebaikan, membangun kemanfaatan, saya siap jadi alat untuk membangun kebaikan-kebaikan. Makanya itu hoax-hoax itu namanya tukang bikin was was,” kata Ma’ruf.
Ma’ruf menyebut Jokowi menghormati ulama dan tidak hanya memanfaatkan saja. Menurut Ma’ruf, Jokowi satu-satunya capres yang memilih ulama.
Dalam salah satu pidatonya di acara tersebut, Ma’ruf optimistis menang. Saking optimistisnya, Ma’ruf menyebut akan bertemu Arus Baru Muslimah Indonesia pro Jokowi-Ma’ruf Amin lagi ketiga dia menjabat wakil presiden RI.
“Kalau hari ini saya ketemu ibu-ibu sebagai cawapres, nanti kita ketemu lagi sebagai wapres, amin. Setuju ya,” ucap Ma’ruf Amin.