Pakde Karwo Tegaskan Jatim Harus Aman dan Demokratis dalam Pemilu 2019

Pakde Karwo Tegaskan Jatim Harus Aman dan Demokratis dalam Pemilu 2019

Tidak hanya itu, menurutnya hubungan aspek politik, ekonomi, sosial, budaya dan keamanan ketertiban dalam pembangunan saling berkorelasi positif dan saling mempengaruhi. Korelasi aspek-aspek ini sangat penting untuk membuat situasi di Jatim sangat kondusif, termasuk di bidang budaya dan religi yang berjalan berdampingan saling mendukung dan menguntungkan.

Lebih lanjut disampaikannya, angka partisipasi pemilih Jatim dalam pelaksanaan pemilihan legislatif tahun 2014 lalu sebanyak 74,76 persen dan pilpres 2014 sebanyak 72,4 persen. Sedangkan dalam pilgub tahun 2018 lalu, angka partisipasi pemilih di Jatim berjumlah 66,92 persen.

“Mari kita berkomitmen tahun ini angka partisipasi di Jatim ini bisa meningkat menjadi 80 persen. Dan semoga yang terpilih betul-betul mewakili masyarakat yang memilih,” katanya.

Di akhir, Pakde Karwo menegaskan bahwa forum seperti ini sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Forkopimda menjadi basis untuk menyukseskan jalannya Pemilu. Sehingga bila bupati/walikota berhalangan hadir dalam forum ini, maka tugas wakil bupati/wakil walikota untuk mewakili, sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Kepada kab/kota yang kepala daerahnya tidak hadir dalam forum ini, Pakde Karwo meminta untuk menyelenggarakan pertemuan seperti ini di tingkat kab/kota sebagai upaya konsolidasi bersama dengan kapolres dan dandim. Beberapa kab/kota tersebut yakni Kota Surabaya, Kab. Trenggalek, Kab. Ponorogo, Kota Blitar, Kab. Situbondo, Kab. Tuban dan Kab. Sumenep.

“Ini pertemuan penting, janji saat pelantikan adalah tunduk terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, jadi harus disiplin. Pertemuan ini sangat serius jadi kita hormati kelembagaan ini,” katanya. (min)