Langkah Proaktif Pemda Dibutuhkan untuk Antisipasi Bencana

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo.

Langkah Proaktif Pemda Dibutuhkan untuk Antisipasi Bencana

Jakarta – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo berulang kali mengimbau aparatur pemerintah daerah di sejumlah provinsi untuk pro aktif mengantisipasi berbagai kemungkinan terburuk akibat bencana alam.

Akhir-akhir ini, bencana gempa bumi, banjir dan tanah longsor, angin kencang hingga guguran lava akibat aktivitas gunung berapi terus menghantui sejumlah daerah. Aparatur pemda harus fokus pada upaya pendampingan dan penyelamatan warga di lokasi-lokasi yang berpotensi terjadinya bencana.

“Untuk kepentingan itu, aparatur pemda hendaknya aktif berkomunikasi dengan para petugas BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi) setempat guna  melihat berbagai kemungkinan, termasuk kegiatan mitigasi bencana,” kata Bamsoet, sapaan akrabnya, dalam keterangan persnya yang diterima media ini, Minggu (03/2/2019)

Secara khusus, Bamsoet memberi perhatian pada warga di sejumlah desa Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Hingga Sabtu (02/2/2019) pekan lalu, Kepulauan Mentawai diguncang gempa bumi beruntun. Warga yang cemas memilih tidur di luar rumah. Situasi seperti itu tentunya memprihatinkan. Terutama untuk anak-anak dan para lansia. Pemda setempat perlu memberi dukungan kepada warga dalam bentuk pendirian tenda.

Situasi di Kota Manado, Sulawesi Utara, juga mendapat perhatian legislator Partai Golkar itu. Banjir dan tanah longsor di Manado menyebabkan sebagian warga kota itu tidak nyaman. Bamsoet mengapresiasi gerak cepat aparat Pemerintah Daerah Sulut meringankan penderitaan korban banjir dan tanah longsor.

“Aparatur Pemda Sulut pun masih harus mewaspadai perkembangan gunung api Karangetang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) yang terus menyeburkan lava. Fakta mengenai guguran lava itu hendaknya mendorong aparatur Pemda mengevakuasi warga di lereng gunung,” pesan Bamsoet.

Di sisi lain, Bamsoet juga mengimbau aparatur Pemda Yogyakarta serta Pemda Jawa Tengah untuk mencermati aktivitas Gunung Merapi yang juga terus menyemburkan guguran lava. Menurut BPPTKG, sepanjang Sabtu kemarin, setidaknya  terjadi sembilan kali guguran lava meluncur dari Gunung Merapi.

Bahkan, guguran lava beberapa hari sebelumnya sempat menyebabkan hujan abu pada beberapa desa di Kecamatan Musuk dan Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, serta Kota Boyolali. Warga yang terdampak hujan abu itu hendaknya segera ditangani Dinas Kesehatan setempat.

“Kerusakan dan kerugian materi akibat bencana mungkin tak bisa dielakkan. Oleh karena itu, mitigasi hendaknya fokus pada upaya penyelamatan warga.  Hindari korban jiwa dan minimalisir korban luka,” pesan legislator dapil Jawa Tengah VII itu. (sam)