Blitar  

Tiga Kejahatan Sepakbola akan Ditertibkan dengan Kesepahaman Bersama

Ketua Asprov PSSI Jatim Ahmad Riyadh,UB

Tiga Kejahatan Sepakbola akan Ditertibkan dengan Kesepahaman Bersama

Pelantikan ini, kata Riyadh, merupakan moment yang baik, minimal kalau Kabupaten Blitar baik, maka Jatim dan Nasional akan baik.
Selain itu, pada saat Asprov PSSI Jatim menerima penghargaan sebagai Asprov PSSI paling baik se Indonesia, salah satu point tertinggi untuk Asprov PSSI Jatim, ialah ada kompetisi internal di kabupaten dan kota, termasuk di Kabupaten Blitar.

Kejahatan Sepakbola
Kejahatan di sepakbola, menurut Riyadh, ada 3 kecurangan. Pertama, pejudi dengan mengatur skor dan hasil dari menit ke menit diatur. Bahkan tidak menggunakan wasit untuk mengatur ini. Jalurnya ke pelatih, manajer, pemain, dan jalur apa saja.
Kedua, memaksakan timnya untuk menang dengan cara-cara menekan melalui suporter, memberi bingkisan wasit, memukuli wasit, mengancam petugas pertandingan atau cara kain.
Ketiga, strategi menang lolos dan kalah lolos, tetapi tetap salah karena tidak menjunjung tinggi fair play. Ini semua kejahatan sepakbola.

“Semua klub ingin menangnya kasar, dan ke depan akan kita tertibkan dengan kesepahaman atau kemufakatan. Supaya baik,” tegasnya.

PSSI Jatim mendapat mandat dan amanat membuat standardisasi SSB secara nasional, dengan pelatih, lapangan, kurikulum, dan frekuensi latihan yang standar. (JT)