Tuban – Kasus demam berdarah (DBD) di Kabupaten Tuban terus mengalami peningkatan setiap tahunya. Data yang dihimpun dari dinas kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tuban pada akhir tahun 2017 jumlah penderita mencapai 121, sedangkan pada 2018 angkanya meningkat hingga 20 persen, yakni 153 kasus.
Menurut Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban, Endah Nurul K mengatakan kasus Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) atau yang umum disebut DBD yang terjadi di Tuban memang mengalami peningkatan. Untuk kasus tersebut banyak didominasi oleh pasien anak-anak.
Meski sudah berbagi upaya dilakukan bersama masyarakat, mulai dari pemberantasan sarang nyamuk dengan menutup tempat penyimpangan air, mengubur barang bekas, dan menguras bak mandi sekurang-kurangnya seminggu sekali, atau yang sering dikenal dengan 3M dan pembagian abate atau obat untuk jentik-jentik nyamuk. Namun hal tersebut, masih harus memerlukan kesadaran masyarakat.
“Sudah kami lakukan sosialisasi, namun hal tersebut tampaknya kurang efektif jika tidak di dukung oleh kesadaran masyarakat itu sendiri” kata Endah. Selasa (15/01/2019).
Untuk tahun 2018, penderita DBD atau DHF paling banyak terjadi di 5 kecamatan yakni Tambakboyo, Merakurak, Soko, Widang, dan Palang. Sedangkan kebanyakan terjadi pada bulan Agustus, Februari, dan Juli. Namun pada awal tahun 2019 ini sudah ada 5 laporan kasus DBD, jika ditemukan penderita dengan trombosit dibawah 100 ribu, maka harus dilakukan fogging yang hanya membunuh nyamuk dewasa.
“Pada awal tahun 2019 ini sudah enam kali kita lakukan fogging, dan hari ini petugas juga melakukan fogging di kecamatan palang ” terangnya.
Endah sapaan akrabnya menambah memang penyebaran nyamuk itu menjadi pekerjaan rumah bersama dan hingga saat ini belum berhasil dituntaskan.
Untuk itu pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat mulai sekarang pastikan rumah bebas dari jentik, dari depan hingga belakang rumah harus dipastikan tidak ada air yang tergenang. kalaupun ada harus ditutup dan dikuras tidak lebih dari seminggu sekali.
” Untuk menanggulangi hal itu, kami tidak bisa sendiri. Semua pihak harus terlibat dan semua harus berawal dari diri sendiri dulu agar keluarga kita tidak menjadi korban nyamuk demam berdarah ” pungkasnya. (rin/bis).