Surabaya– Keberhasilan Kota Surabaya dalam mengelola sampah, mendapat apresiasi dunia Internasional. Hal itu terlihat saat ada kunjungan delegasi UN Environment Asia and The Pacific Office (Kantor Lingkungan Hidup Asia dan Pasifik PBB) didampingi perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dana Kementerian Luar Negeri RI. Mereka mengunjungi Kota Pahlawan selama dua hari, yakni 9-10 Januari 2019.
Sejak tiba di Surabaya, rombongan langsung menuju TPA Benowo dan melihat secara langsung proses pengelolaan sampah, termasuk mesin-mesin pengolahnya. Lokasi yang juga ditinjau adalah Koridor dan Command Center 112 di gedung Siola. Saat menuju Taman Bungkul, mereka naik Suroboyo Bus yang pembayarannya memakai botol plastik.
Sebagai tuan rumah yang baik, Pemkot Surabaya juga menyambut tamu-tamu ini di kediaman Wali Kota Surabaya. Mereka dijamu makanan khas Surabaya beserta Tari Reog dan Tari Remo. Selanjutnya, Kamis (10/1/2019) pagi, mereka mengunjungi Pusat Daur Ulang (PDU) Jambangan dan Kampung Jambangan. Di tempat ini, mereka juga melihat bagaimana Surabaya mengelola sampah organik menjadi kompos.
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rosa Vivien Ratnawati mengatakan, delegasi ini berasal dari UN Environment Asia and The Pacific Office, salah satu lembaga PBB yang khusus menangani lingkungan hidup. Mereka khusus datang ke Surabaya untuk mengetahui secara langsung berbagai inovasi yang dilakukan Kota Surabaya dalam mengelola sampahnya.
“Surabaya itu memang salah satu contoh kota di Indonesia yang memiliki inovasi banyak terhadap pengelolaan sampah. Kunci pengelolaan sampah yang baik itu adalah pemilahan dari sumber, terutama dari rumah tangga. Dan memang Surabaya sudah berhasil menerapkan itu,” kata Vivien di sela-sela kunjungan.