Risma Menasihati Tiga Pelajar Mabuk Miras

Risma Menasihati Tiga Pelajar Mabuk Miras
Risma Menasihati Tiga Pelajar Mabuk Miras

Surabaya – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya mendapati 3 pelajar Surabaya yang baru mengonsumsi minuman keras (miras), Sabtu (5/1/2019) dini hari. Ketiganya dibawa ke Mako Satpol PP Kota Surabaya untuk diberi bimbingan.

Mendengar informasi itu, Wali Kota Tri Rismaharini langsung mendatangi Mako Satpol PP dan memberikan wejangan kepada tiga pelajar itu. “Kalian perlu tahu ya, sekali kalian minum-minuman keras itu, maka satu juta sel sarafmu akan mati, sehingga apabila diterus-teruskan nanti tidak akan bisa mikir dan akan jadi orang bodoh,” kata Risma.

Setelah itu, Risma memanggil orang tua mereka serta pihak sekolah tempat mereka bersekolah. Risma meminta kepada tiga pelajar itu untuk meminta maaf kepada orang tuanya masing-masing. Bahkan, para pelajar itu juga diminta untuk mencium kaki orang tuanya sebagai permintaan maaf dan mengakui perbuatannya serta berjanji untuk tidak mengulangi lagi.

Risma Menasihati Tiga Pelajar Mabuk Miras

Kepala Satpol PP Kota Surabaya Irvan Widyanto menjelaskan tiga pelajar itu terjaring yustisi yang dilakukan oleh tim Asuhan Rembulan Satpol PP Kota Surabaya. Mereka terjaring Sabtu dini hari sekitar pukul 04.40 WIB di Jalan Tanjung Anom, Gubeng, Surabaya. “Nah, setelah ditanya-tanya identitasnya, mereka itu bau miras. Setelah kami dalami, ternyata mereka baru meminum minuman di kafe kawasan Banyu Urip,” kata Irvan.

Akhirnya, mereka pun dibawa ke Mako Satpol PP Kota Surabaya dan selanjutnya berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan dan Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A). “Dinas terkait ini pun melakukan sejumlah tes dan proses selanjutnya kami serahkan kepada DP5A,” tegasnya.

Kepala DP5A Surabaya Chandra Oratmangun mengatakan, tiga pelajar itu akan mendapatkan pendampingan dari Pemkot Surabaya. Ia juga mengaku memanggil orang tua dan pihak sekolah untuk bersama bersinergi memberikan pendampingan kepada mereka. Hal itu bertujuan untuk memberikan efek jera kepada mereka supaya ke depannya tidak mengulangi hal serupa.

Ia juga mengajak anak-anak Surabaya untuk memanfaatkan lapangan olahraga dan free wifi yang sudah tersebar di berbagai titik di Kota Surabaya. Dengan cara itu, diharapkan tidak ada lagi kenakalan remaja di Kota Surabaya. “Mari bersama-sama mengawasi anak-anak kita,” pungkasnya. (wt)