Surabaya – Sebanyak 1.294 pelapak Jatim telah bergabung dengan Bukalapak. Harapannya, para pelapak dari Jatim bisa menghadapi sekaligus bersaing di era digital.
Dengan masuk ke Bukalapak ini bisa ke pasar internasional. Marketplacenya sudah dijamin Bukalapak. Tinggal kita mau bertarung atau tetap berada di zona nyaman, ujar Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo saat hadir di acara Gathering Industri Kreatif dan Potensi Jawa Timur yang bertema Industri Kreatif Jawa Timur Lokomotif Ekonomi Nasional di Grand Ballroom Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya, Rabu (26/12).
Ia mengatakan, Pemprov Jatim telah melakukan MoU dengan Bukalapak. Dalam perjanjian tersebut, Bukalapak tidak akan menjual produk-produk dari luar negeri. Bukalapak ini justru menjual produk buatan Indonesia termasuk dari produksi Jatim.
Dalam era digital, kita tidak mau hanya jadi pasar. Jadi Jatim kerjasama dengan marketplace agar memasarkan produk dari Jatim. Kita perbesar, tetapi kita harus jujur terhadap kualitas produk kita. Seperti produksi kuliner harus jelas standar, tanggal expirednya, kata Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim sambil menyampaikan apresiasinya kepada Bukalapak.
Menurutnya, ini merupakan bentuk nasionalisme baru. Dalam perdagangan bebas seperti ini harus memberanikan diri untuk mengambil keputusan menjual produk dalam negeri.
Di hadapan Sekretaris Umum Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Restog Krisna Kusuma, SH, M.Si, AK, Pakde Karwo menyampaikan keprihatinannya terhadap permasalahan pembiayaan bagi industri kecil dan UMKM. Pembiayaan ini masih dikenakan suku bunga yang tinggi.