Kendati demikian, perjalanan Liga 1 2018 ini termasuk yang paling menarik. Tim-tim dari papan atas hingga bawah memiliki selisih poin yang sedikit. Persib menjadi juara paruh musim di pekan ke-17 dengan torehan 29 poin. Jarak antara Persib dengan Arema FC yang berada di posisi ke-10 hanya enam angka.
Begitu juga di papan bawah, PSMS Medan yang kala itu mengoleksi 18 poin tertinggal 11 poin dari Persib, atau berbeda satu poin dengan Perseru Serui yang berada satu setrip di atas zona degradasi.
Hanya saja pada akhirnya Persija keluar sebagai juara Liga 1 2018 usai mengalahkan Mitra Kukar 3-1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Klub ibu kota menjadi kampiun tidak terlepas dari penurunan performa Maung Bandung di putaran kedua dan terpelesetnya PSM usai ditahan imbang Bhayangkara FC 0-0 di pekan ke-33.
Kompetisi Liga Indonesia di 2018 juga diwarnai dengan isu suap dan pengaturan skor. Klub seperti Persib sempat mengalami ketegangan di ruang ganti lantaran adanya rumor pengaturan skor saat melawan PSMS Medan. Begitu juga dengan kapten Sriwijaya FC Yu Hyun koo yang dikabarkan sempat digoda dengan sejumlah uang.
Yang paling tampak dari isu pengaturan skor ini adalah di Liga 2. Rumor pengaturan skor ini akhirnya menyeret nama Hidayat yang merupakan anggota Komite Eksekutif PSSI hingga mengundurkan diri.
Dalam tayangan Mata Najwa di Trans 7 pada Rabu (28/11), mantan pelaku pengaturan skor Bambang Suryo menyebut nama Vigit Waluyo sebagai dalang perbuatan haram dalam dunia olahraga itu di Indonesia.
Belakangan isu pengaturan skor ini berkembang hingga mengembalikan pada peristiwa gagalnya Timnas Indonesia di Piala AFF 2010 saat melawan Malaysia di laga final. Pihak kepolisian pun ikut membentuk satgas pengaturan skor.
Selain Anggota Exco PSSI Hidayat, isu match fing ini juga memakan korban pemain PSMP Mojokerto, Krisna Adi yang dihukum larangan beraktivitas seumur hidup di kegiatan sepak bola di lingkungan PSSI. Klub PSMP juga tidak boleh bertanding di Liga Indonesia untuk musim 2019.
Untuk perkembangan sepak bola Indonesia di tahun 2019 pantas kita tunggu. Bukan soal prestasi, tetapi permasalahan dan kasus yang kini sudah ikut menyeret pihak kepolisian untuk bertindak, apakah nantinya bisa mengatasinya? Kita tunggu saja. (nov)