Manufaktur Jadi Andalan Dongkrak Nilai Ekspor

Manufaktur Jadi Andalan Dongkrak Nilai Ekspor
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat menggelar konferensi pers di Jakarta. (foto-Biro Humas Kementerian)

JAKARTA – Industri manufaktur akan menjadi sektor yang diandalkan guna berkontribusi lebih memperkuat struktur perekonomian nasional.

“Saat ini, ekspor produk industri manufakur memberikan kontribusi mencapai 72,28 persen dari total ekspor nasional,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto sesuai keterangannya di Jakarta, Senin.

Hal menunjukkan industri manufaktur nasional dinilai sanggup berdaya saing di kancah global.

Kementerian Perindustrian mencatat, nilai ekspor produk manufaktur terus meningkat setiap tahun. Hingga Desember 2018, mampu menembus 130,74 miliar dolar AS atau naik 4,51 persen dibanding capaian tahun 2017 sebesar 125,10 miliar dolar AS. Tahun 2016 sekitar 110,50 miliar dolar AS dan 2015 di angka 108,60 miliar dolar AS.

Menurut Menperin, dalam upaya mendorong peningkatan ekspor dari industri manufaktur, diperlukan langkah untuk memacu investasi atau ekspansi.

“Supaya bisa menggenjot kapasitas industri, dibutuhkan tambahan investasi untuk perluasan usaha,” jelasnya.
Hingga Desember 2018, investasi industri nonmigas diperkirakan mencapai Rp226,18 triliun.

Selain menumbuhkan populasi industri, investasi dapat memperdalam struktur industri di dalam negeri sehingga berperan sebagai substitusi impor.

“Populasi industri besar dan sedang bertambah sebesar enam ribu unit usaha. Industri kecil mengalami penambahan jumlah industri yang mendapatkan izin sebanyak 10 ribu unit usaha,” paparnya.