Untuk menilai lomba, panitia mengundang beberapa juri yang kompeten di bidang olah masakan. Dari perlombaan tersebut, pihaknya akan memilih 6 juara,, diantaranya Juara I,II, III, Juara Harapan I,II dan III. Kata Karyawati, setiap peserta dinilai berdasarkan kreatifitas, keaslian bumbu dan inovasi dalam merangkai bumbu masakan, serta rangkaian bumbu untuk masakan Indonesia.
“Ada yang bagus sekali, tapi karena pas lomba sudah 50% dibawa dari kantor, jadi mengurangi nilai. Lomba harus dimulai dari nol,” singkat Karyawati kepada Suara Pasuruan.
Sementara itu, Pembina DWP Kabupaten Pasuruan, Ny Lulis Irsyad Yusuf mengapresiasi seluruh peserta yang memiliki cara masing-masing dalam merangkai bumbu masak sehingga bernilai estetika tinggi.
“Bagus-bagus hasil jadinya. Ada yang dibentuk menjadi bunga, rumah adat dan bentuk yang lain. Saya melihat ada bumbu masakan yang berasal dari luar seperti cap jai, itu khan bukan masakan asli Indonesia seperti Rawon, Gule, Lodeh, Soto dan lain sebagainya. Tapi saya acungi jempol untuk kreatifitas semua peserta, tampil maksimal sekali,” tegas Lulis di sela-sela acara. (hen)