Seperti penandatanganan komitmen bersama program pencegahan korupsi dengan Bupati/Walikota se-Jatim dan Ketua DPRD, melakukan kerjasama dengan aparat penegak hukum membangun sistem membentuk komite advokasi daerah anti korupsi, serta pencegahan terjadinya korupsi di sektor swasta.
Ternyata hampir semua proses korupsi diikuti oleh sektor swasta. Ini hasil penemuan kejaksaan dan kepolisian, ujarnya.
Selain itu, Pemprov Jatim melalui SMA dan SMK bekerja sama dengan kepolisian dan ulama pada tahun 2019.
Ulama ikut dilibatkan dalam pencegahan korupsi karena integritas itu menyangkut hati dan batin. SMA dan SMK membangun pendidikan anti korupsi, imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Tiga Pilar Kemitraan Jatim Wisnu Irawan Wahyu Widodo mengatakan, korupsi merupakan satu kata yang menjengkelkan dan merugikan masyarakat.
Karena itu, perlu dilakukan langkah konkrit untuk memberantas korupsi.
Mencegah korupsi, lanjutnya, harus dimulai dari diri sendiri. Melalui Peringatan Hari Anti Korupsi Ini diharapkan dapat mencegah korupsi agar tidak merajalela di Jatim. (min)