Fuad Bawazier : Ini Penyebab Defisit Terbesar pada Neraca Perdagangan

Fuad Bawazier : Ini Penyebab Defisit Terbesar pada Neraca Perdagangan
Dewan Penasihat Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Fuad Bawazier, dalam sebuah diskusi di media center Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Rabu (19/12/2018).

Jakarta – Dewan Penasihat Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Fuad Bawazier, menilai ada beberapa penyebab neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit.

Neraca perdagangan pada November 2018 mengalami defisit 2,05 miliar dollar AS. Defisit neraca perdagangan tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang Januari hingga November 2018.

Sebelumnya defisit terbesar neraca dagang RI pada 2018 terjadi pada Juli dengan defisit 2 miliar dollar. Penyebab pertama, menurut Fuad, Indonesia saat ini tidak memiliki ekspor andalan.

“Pertama defisit itu utamanya karena ekspor kita melemah, kita tidak punya ekspor andalan,” ujar Fuad dalam sebuah diskusi di media center Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Rabu (19/12/2018).

Neraca Perdagangan RI Defisit 2,05 Miliar Dollar AS Penyebab kedua, lanjut Fuad, pemerintah tidak menjalankan kebijakan ekonomi untuk menaikkan nilai ekspor dan valuta asing.

“Paket kebijakan ekonomi yang sudah bertumpuk itu, satu meningkatkan ekspor, satu valuta asing, cuma ini semua di atas kertas, diumumkan sendiri, enggak jalan,” kata mantan Menteri Keuangan itu.

Ketiga, yakni besarnya nilai impor di sektor minyak dan gas. Menurut Fuad, impor migas per November 2018 menyumbang defisit 1,5 miliar dolar AS. Sepanjang Januari-November, tercatat defisit sudah mencapai 12,15 miliar dolar AS atau setara Rp 176 triliun.