KEDIRI – Dalam rangka jelang Hari Natal dan Tahun Baru 2019, Dinas Perdagangan dan Industri ( Disperdagin) Kota Kediri dan TPID melakukan sidak di dua pasar besar yang ada di Kota Kediri, Selasa (08/12/2018). Tujuanya, guna mengawasi lonjakan harga sembako.
Namun, dari hasil pantauan dilapangan, harga sembako meliputi telur masih di kisaran harga Rp 22 ribu sampai Rp 24 ribu, tiap kilogramnya. Dan,ayam ras masih diharga Rp 32 ribu, per kilogramnya, serta bahan pokok lainya dirasa masih stabil
Keterangan Narti, salah satu penjual toko kelontong di Pasar Paing, kenaikan maupun turunya harga dipicu akan pasokan yang terlambat datang, bukan faktor lainya.
” Naik dan turunya harga, lantaran pasokan sembako yang telambat datang ” kata Narti, saat ditemui dilokasi.
Ditempat yang sama, Kepala Disperdagin Kota Kediri mengatakan, pihaknya mencotohkan harga beras bramo Rp 10.200,- tiap kilogramnya, masih relatif staabil. Ditambah, harga daging sapi juga masih normal dengan harga Rp 95 ribu sampai Rp 98 ribu, per kilogramnya.
” Tujuan sidak yang kami lakukan bersama TPID guna antisipasi harga. Apalagi, dibantu kegiatan Pemerintah Kota Kediri melalui Operasi Pasar Murah(OPM) yang ada di 46 kelurahan” katanya.
Menurutnya, dalam hal ini, Pemerintah Kota Kediri juga terus bekerja sama dengan Bulog serta penyedia sembako lainya dalam mendukung program OPM tersebut
Sementara, Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Djoko Raharto juga mengungkapkan, untuk tahun ini bisa relatif stabil harga sembako dipasaran dan bisa dikategorikan tidak mengkhawatirkan.
” Tahun ini, harga sembako masih aman dan harga pasar tidak begitu mengkhawatirkan” ujarnya.
Djoko juga menambahkan, kondisi ini juga didukung ketersediaan cadangan beras Bulog yang masih mencukupi sampai akhir tahun. Dan, jumlahnya masih normal.
” Kami, akan selalu terbuka untuk Pemerintah Kota Kediri melalui Disperdagin guna mengawasi dan menekan inflasi di Kota Kediri” tutupnya. (adu/bud)