Surabaya – Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Timur Sahat Tua Simanjuntak, SH mengharap agar para Ketua DPD ll, unsur pimpinan dewan, Caleg dan kader partai bersama sama memikirkan Pileg.
Pileg adalah urusan nasip partai untuk jangka waktu lima tahun akan datang.
“Semua yang ada disini memiliki tanggung jawab sama yaitu membesarkan dan memenangkan Pileg,” ungkap Sahat saat menutup Rakornis bidang Saksi dan pengamanan suara, bidang media massa dan penggalangan opini, Minggu (16/12/2018).
Kita yang hadir diruangan ini, kata dia, adalah kader partai. Punya tanggung jawab yang sama. Statusnya sama.
Apalagi kita juga Caleg, yang harus turun kebawah ngurus Dapil. Tapi karena semuanya harus berjalan, maka kami turun ke daerah daerah.
Setiap kali DPD l ke daerah daerah, selalu membawa rombongan besar. Ini mengandung maksut kami ingin memotivasi teman teman Kabupaten/Kota. Bukan hura hura.
Begitu sebaliknya, ketua Golkar Kab/Kota juga harus turun kebawah memastikan pemilihnya. Kita ini tidak akan bisa mengatakan pasti jadi karena punya hubungan dengan KPU.
“Nggak ada itu dan tidak mungkin. Yang menentukan jadi atau tidak, ya pemilih,” kata Sahat dengan penuh semangat.
Koordinasi jangan sekedar memanggil ketua PK, PL diajak rapat. Tapi harus turun ke Dapilnya supaya tahu dibawah itu ada orangnya apa tidak.
“Saya kepengin sebelum coblosan suara kita sudah bisa diketahui. Maka Ketua hendaknya mencatat betul pemilih kita,” ucap Ketua Fraksi Partai Golkar di DPRD Jawa Timur itu.
Rakornis juga merekomendasikan kader partai Golkar harus bermain di medos (media sosial), berani berpendapat. Ada ruang publik yang haru dimanfaatkan.
Kader Partai Golkar harus berani berkampanye di media online, group WA, FB dan lainya, mengingat jumlah pengguna medos di Jawa Timur diatas jumlah penduduk.
Sedangkan bidang saksi merekomendasikan bahwa disetiap TPS harus ada dua saksi dan 5 pokar. Jika ini terpenuhi maka target Ketua DPD Golkar Jatim bakal terpenuhi. Bahkan lebih. (min)