Malang – Budaya bagaikan air jernih yang membasuh nilai-nilai kotor dalam kehidupan, terutama di bidang politik. Pemikiran-pemikiran politik yang konfrontatif dapat menjadi harmonis dalam konsep budaya dan pedalangan.
Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo saat Pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk persembahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, dengan lakon Gathutkaca Winisuda dengan Dalang Ki Seno Nugroho, yang diselenggarakan di Pendopo Kabupaten Malang, Jumat (14/12) malam.
Pakde Karwo-sapaan akrab Gubernr Jatim mengatakan, melalui pagelaran wayang kulit yang menampilkan seni pedalangan dan budaya secara harmoni ini, diharapkan pembicaraan-pembicaraan terkait politik Tahun 2019 mendatang dapat kembali jernih.
“Wayang tidak hanya menghadirkan tontonan, tapi juga tuntunan dalam kehidupan, seperti menghadirkan keharmonisan dalam menghadapi politik” katanya.
Gubernur kelahiran Madiun tesebut juga memberikan apresiasi kepada Menteri Dalam Negeri RI, Tjahjo Kumolo yang menghadirkan pagelaran ini di Jatim, khususnya di Kabupaten Malang.
“Terima kasih Pak Menteri atas terselenggaranya wayang kulit ini. Masyarakat di Jatim, khususnya di Malang ini tidak hanya haus terhadap hiburan, tapi juga tetesan yang jernih dalam kehidupan” pujinya.
Dalam kesempatan sama, Mendagri RI, Tjahjo Kumolo mengatakan, pagelaran ini merupakan pamungkas dari kegiatan road show wayang kulit di berbagai daerah di Indonesia. “Tanggal 1 Desember 2018 lalu, kami selenggarakan pagelaran serupa di Jogja, dengan cerita Sengkuni Gugur. Malam ini, kita hadirkan lakon Gathutkaca Winisuda” katanya.