Pakde karwo mencontohkan, saat pelantikan presiden yang dilakukan pada tanggal 20 Oktober lalu, presiden menjalankan program pembangunan bulan November-Desember. Dimana, program tersebut merupakan program presiden sebelumnya.
“Keputusan perundang-undangan yang menetapkan siklus anggaran seperti ini. Oleh sebab itu diperlukan percepatan untuk memastikan berjalannya konsep pembangunan berkelanjutan,” ungkap orang nomor satu di Provinsi Jatim ini.
Terkait strategi pembangunan ekonomi Jatim, Pakde Karwo menjelaskan, dilakukan dengan menerapkan konsep Jatimnomics. Konsep ini mengedepankan pendekatan inklusif dengan menghadirkan kebijakan fiskal yang adil dan tepat untuk melayani serta memfasilitasi perekonomian, baik segmen besar, menengah, maupun kecil.
“Konsep ini merupakan trisula strategi pembangunan, yaitu peningkatan basis produksi UMKM, pembiayaan yang kompetitif, serta pengembangan perdagangan/pasar,” ujar Pakde Karwo.
Lewat dukungan yang diberikan Pemprov Jatim, lanjut Pakde Karwo, perkembangan UMKM Jawa Timur setiap tahun juga mengalami peningkatan.
Berdasarkan data yang ada pada tahun 2006 jumlah UMKM mencapai 4,2 juta dan tahun 2016 telah mencapai lebih dari 12,1 juta UMKM.
“Pencapaian-pencapaian yang diperoleh Pemprov Jatim selama ini merupakan wujud sinergitas dan komitmen yang kuat dari semua OPD di lingkup Pemprov Jatim,” pungkas Pakde Karwo disambut tepuk tangan semua yang kepala OPD. (min)