“Ini mau ambil beras dan telur yang sudah dijanjikan, kemarin kartu saya sudah diambil sama ST namun hari ini katanya habis berasnya belum datang. Kalau warga yang sudah ambil kemarin bilangnya yang diterima berupa beras 9 kg dan telur cuma 5 biji serta ada tambahan bayar lima ribu katanya buat ganti bensin yang ambil” ungkap AS.
Tak hanya itu, AS juga merasa kecewa atas ulah SA dimana bukan sebagai e-warung yang ditunjuk resmi Bank BNI sebagai tempat penyaluran progran BPNT namun dirinya berani menyalurkan ke warga .
“Kita gak ngerti mas, kemarin ada yang ambil kartu saya tapi sekarang kok tidak jelas” tuturnya dengan nada geram.
Jika mengacu sesuai aturan dalam penyaluran BPNT yang diterima warga seharusnya berupa min. beras 9 kg dan telur 10 biji dan kartu KTM dipegang sendiri namun dalam prakteknya ST menyalurkan berupa beras 10 kg dan telur cuma 5 biji dan masih dibebani iuran sebesar sepuluh ribu rupiah. (rin/bis).