LAMONGAN – Presiden JokoWidodo (Jokowi) mempunyai beberapa agenda selama berada di Kabupaten Lamongan, kedatangan orang nomer satu di Indonesia itu selain meresmikan Masjid Ki Bagus Hadikusumo yang berada di lingkungan Universitas Muhammadiyah Lamongan Jawa Timur. Mantan walikota Solo itu juga meresmikan perubahan status nama perguruan Muhammadiyah serta peletakkan batu pertama pembangunan tower Universitas Muhammadiyah Lamongan.
Bersama Ibu Negara Iriana dan rombongan sekitar pukul 09.00 wib, rombongan Presiden Jokowi tiba di Stikes dengan pengawaln ketat dari aparat keamanan. Senin (19/11/2019) pagi.
“ Dengan mengucap bismillahiramanirrahim saya resmikan Masjid Ki Bagus Hadikusumo sekaligus meletakkan batu pertama pembangunan tower Universitas Muhammadiyah Lamongan” Ujar Jokowi.
Usai meresmikan masjid kampus di universitas Muhammadiyah Lamongan, rombongan Presiden Jokowi langsung menuju pasar induk Sidoharjo Lamongan. Dipasar yang terletak di Jalan Kalianyar Lamongan tersebut, Presiden Jokowi mengecek harga-harga sejumlah bahan pokok. Ia ingin memastikan sekaligus membuktikan kebenaran laporan infalsi Jawa timur yang rendah di angka 1,78 persen sebagaimana dilaporkan Gubernur Jawa timur Soekarwo.
Saat sidak ini, Jokowi mengecek harga sembako mulai dari beras, kacang, cabai, , bawang hingga minyak goreng. Tak hanya mengecek, Jokowi juma membeli sejumlah kebutuhan pokok mulai dari cabai, sawo, kacang tanah, hingga wortel.
Disaat bersamaan Ibu Negara Iriana Widodojuga membeli buah-buahan pepaya dan telur asin. Bahkan untuk telur asin langsung memborong dagangan.
“ Yang turun tadi cabai, dari diatas Rp 30 ribu sekarang jadi Rp 17 ribu. Beras naik sedikit, sedikit banget” Jelas Jokowi.
Menurut Jokowi pengecekan secara langsung ini penting untuk memastikan stabilitas harga dan tingkat inflasi yang ada di Jawa Timur.
“ Ya dicek saja langsung ke pasar, Inflasinya di Jawa Timur 1,78 gimana mau naik? Stabilitas harga bisa dijaga di Jawa Timur ini. Secara Nasional juga dibawah 3,5. Artinya harga-harga itu terkendali. Angkanya dari situ jangan diambil misalnya harga satu barang yang pas naik. Ada yang turun ada yang naik itu biasa” Pungkasnya. (rin/bis).