“Sehingga kemudian diberikan pelatihan ini. Harapannya biar nelayan bisa mencari nafkah tetap dalam kondisi aman. Baik pada waktu berangkat ke laut maupun kembalinya,” harapnya.
Kesempatan itu, Pemkot Surabaya juga memberikan bantuan kepada para nelayan, berupa alat-alat keselamatan ketika di laut. Seperti life jacket pelampung dan senter. Bahkan, dalam kegiatan ini, pemkot juga mengenalkan kepada para nelayan papan informasi cuaca digital, berupa Weather Information Display (WID).
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Irvan Wahyudrajat menyampaikan, pihaknya bekerja sama dengan BMKG telah memasang alat informasi berupa WID di tiga titik lokasi pesisir pantai Surabaya. Lokasi pertama, berada di Tambat Labuh Sontoh Laut, Kelurahan Tambak Sarioso, Kecamatan Asemrowo. Serta dua alat lain, dipasang di Taman Suroboyo dan Area Masjid Al Mabrur, Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak Surabaya.
“Tujuannya untuk memberikan transformasi data dan informasi prakiraan cuaca/iklim (khususnya daerah maritim), berupa media digital sebagai layanan kepada para nelayan,” kata Irvan.
Diharapkan, WID menjadi media digital videotron dan aplikasi informasi awal prakiraan cuaca/iklim bagi para nelayan. Apalagi, jelas Irvan, saat ini kondisi cuaca terbilang ekstrem. Sehingga nantinya alat tersebut dapat bermanfaat bagi para nelayan, sebelum memulai aktivitas di lautan.
“Dengan begitu, nelayan ketika memulai bekerja, dia sudah dibekali dengan informasi tentang keselamatan maupun informasi cuaca,” terangnya.
Ke depannya, kata Irvan, WID juga akan menjadi sebuah media edukasi bagi masyarakat sekitar. Bahkan nantinya, WID akan dilengkapi dengan berbagai informasi lain. Seperti informasi tentang gempa, kondisi satelit dan event-event lain Pemkot Surabaya. “Kami berharap tidak ada kecelakaan di laut yang menimpa kita,” pungkasnya.
Di tempat sama, Pemkot Surabaya juga memberikan bantuan kepada para nelayan, berupa alat-alat keselamatan ketika di laut. Seperti life jacket pelampung dan senter. (wt)