SMK Mini Jadi Solusi Tingkatkan Kualitas SDM di Jatim

SMK Mini Jadi Solusi Tingkatkan Kualitas SDM di Jatim
SMK Mini Jadi Solusi Tingkatkan Kualitas SDM di Jatim

“SMK Mini berfungsi sebagai lembaga BLK non Formal, yang mengadakan pelatihan untuk membuat produk yang terus menerus dikembangkan dan dipasarkan. Tujuannya, membiasakan menjual produk yang di hasilkan dari program SMK Mini sehingga menghasilkan lulusan berjiwa entrepreneur,” terangnya.

Sementara itu, terkait kerjasama SMK Mini dengan Alfamart, Pakde Karwo menyambut baik usaha tersebut. Ke depan, dirinya minta kepada Kepala SMK untuk lebih memprioritaskan produk yang bahan bakunya tidak impor, namun dari daerah asal atau desa setempat. Termasuk untuk barang yang produktif. Pakde Karwo berharap agar barang-barang tersebut bisa diolah menjadi produk setengah jadi, sehingga menghasilkan nilai tambah bagi industri primer dan sekunder. Sedangkan, SMK Mini dapat berperan sebagai pemasar dan pencipta produk.

“Jadi jangan jual buah nangka tapi keripik nangka dengan kualitas maupun packaging yang menarik sehingga menghasilkan nilai tambah yang bear. SMK Mini bisa harus mampu menjadi pemasar produk tersebut,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Prov. Jatim Dr. Saiful Rachman mengatakan, SMK Mini di Jatim merupakan program satu satunya di Indonesia. Program tersebut memberikan perhatian kepada SMK di lingkungan pondok pesantren, daerah potensial dan terpencil sejak 2014-2015.

Keberadaan SMK Mini tersebut, dilakukan untuk memutus mata rantai pengangguran yang ada di Jatim. Hingga tahun 2018 jumlah SMK Mini yang masih eksis berjumlah 240 SMK Mini bisa menghasilkan produk unggulan maupun produk SDM yang handal untuk berwirausaha. “Keberadaan SMK Mini ini adalah untuk memutus mata rantai pengangguran di Jatim sehingga menghasilkan produk unggulan yang handal,” ungkapnya. (min)