Bupati Abdullah Azwar Anas yang menjadi keynote speaker pada acara tersebut mengatakan, dalam memimpin daerah harus ada skala prioritas yang dikerjakan. “Memang harus memilih, mana yang harus dikerjakan. Pasti tidak bisa menyenangkan semua orang. Kalau semua kita kerjakan, nanti jadi tak fokus, malah enggak ada hasilnya,” papar Anas.
Anas menambahkan, kebijakan juga harus memiliki nilai-nilai yang berorientasi publik (public value).
“Ketika kebijakan yang kita ambil memberikan nilai pada publik, maka masyarakat akan mendukung dan ikut mendukung setiap program perubahan yang akan kita kerjakan,” kata Anas.
Banyuwangi juga memilih pariwisata sebagai pengungkit perubahan, karena selain mampu meningkatkan perekonomian, pariwisata juga strategi cepat mengubah budaya dan perilaku masyarakat menjadi lebih baik.
“Pariwisata juga mendorong partisipasi gotong royong warga. Banyak event Banyuwangi Festival yang digelar daerah merupakan partisipasi dari warga. Mereka tergugah untuk ikut serta dalam perubahan yang terjadi di daerah,” ujarnya.
Perubahan juga dilakukan di bidang pemerintahan, birokrasi didorong membangun team work dan menghilangkanhilangkan ego sektoral. Sistem pemerintahan juga di buat cepat dan efisien dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
“Pemerintah daerah ini hanya penggerak saja, namun peran masyarakat untuk bangkit dan maju bersama- sama menjadi kunci penting dalam perubahan yang terjadi di Banyuwangi,” kata Bupati Anas. (ari)