Fikser menyebutkan, karena Inggris tengah memasuki musim dingin, maka ke-10 pesepakbola muda itu harus menyesuaikan diri. “Saat ini di sana lagi musim dingin. Jadi mereka harus pemanasan di lapangan indoor terlebih dahulu sebelum latihan di lapangan terbuka,” terangnya.
Tidak sekadar ilmu sepak bola yang harus diperoleh, anak-anak juga diminta untuk menaati beberapa peraturan selama mengikuti pelatihan di sana. Antarnya, diwajibkan mengikuti pelatihan secara keseluruhan, tidak boleh meninggalkan grup tanpa seizin staff TRC, tidak boleh berjalan-jalan di area Prenton Park atau The Campus sendirian (kawasan dekat kamp pelatihan), dilarang mengambil foto anak-anak di akademi maupun di kamp pelatihan.
Fikser menambahkan, anak-anak diminta terbuka selama berada di Inggris dan mencoba pengalaman baru seperti makanan dan minuman, merasakan cara hidup di Inggris serta menggunakan bahasa Inggris. “Mereka juga diharapkan aktif berpartisipasi di setiap sesi karena di sana mereka dibina para staf pelatih yang sangat berpengalaman dan berkualitas,” jelas Fikser.
Kata Fikser, untuk agenda Kamis (22/11/2018), Supriadi Cs melawat ke stadion Anfield markas dari tim sepak bola Liverpool. Di sana, mereka akan melakukan latihan teknik dan fisik untuk mengembangkan kemampuan sepak bolanya.
Diberitakan sebelumnya, 10 pesepak bola muda Surabaya akan menimba ilmu di akademi Tranmere FC, Liverpool. Para pemain itu terdiri dari kelompok di bawah umur 14 tahun (U-14), termasuk pemain timnas U-16, Supriadi.
Selain Supriadi, sederet pemain lain yang dikirim Pemkot Surabaya ke Liverpool adalah Muchammad Aliman, Raditya Duta Mahendra, Resta Ferdinand Indrayana, Saptian Dwi Wicaksono, Alfyan Muzhaky, Aprilio Ferdinan Retassambery, Arvalito Apta Dimawan, Bima Putra Brahma Tio, dan Haekal Wisdom Leonarddin. (wt)