Surabaya – Tercatat, sebanyak 200 orang telah mendaftar sebagai calon komisioner KPU Jatim periode 2019-2024. Dan dari 200 pendaftar yang telah mengumpulkan berkas persyaratan administrasi, akan diseleksi lagi pada Senin, 19 November 2018.
“Hingga penutupan pendaftaran 11 November kemarin, ada 200 peserta yang mendaftar semua sudah mengumpukan berkas persyaratannya. Nantinya, 19 November, mereka akan kami seleksi lagi dengan tes tulis,” kata Ketua Timsel KPU Jatim Dr Suko Widodo.
Menurut rencana, tes tertulis akan berlangsung di kantor BKN Waru Sidoarjo. Bagi peserta yang dinyatakan lolos tes tertulis, berhak mengikuti tahapan tes berikutnya, yakni tes psikologi di Kampus Unair Surabaya. Di pilihnya kampus Unair, karena Timsel KPU bekerja sama dengan Lembaga Psikologi Unair.
Tes psikologis, kata Suko, sistemnya gugur. Hanya mereka yang lolos tes itu dinyatakan berhak mengikuti tes wawancara di kantor sekretariat Timsel KPU Jatim, di Hotel Yello Surabaya.
“Nah, dari hasil tes wawancara itu nantinya akan mengerucut menjadi menjadi 14 nama. Nama mereka akan kami setorkan ke KPU RI untuk dilakukan fit and proper test,” ujarnya.
Dari jumlah 14 nama itu, lanjut Suko, akan mengerucut lagi menjadi tujuh orang. Dan yang berwenang memilih tujuh orang komisioner KPU Jatim, adalah KPU RI.
Para pendaftaran berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur dengan beragam latar belakang. Kebanyakan dari mantan anggota KPU dan Bawaslu kabupaten/kota di Jatim. Termasuk tujuh orang komisioner KPU Jatim yang akan segera berakhir masa jabatannya.
Suko pun mengakui, dari 14 nama tersebut, ada tujuh orang calon incumbent. Tapi, katanya, itu bukan jaminan mereka akan lolos dan terpilih kembali.
Menurutnya, nama-nama yang masuk dalam pendaftaran cukup baik. Rata-rata memiliki pengalaman yang kuat dalam penyelenggaraan pemilu di tingkat kabupaten/kota. Baik menjadi anggota KPU maupun Bawaslu di daerah.
Pengalaman sebagai penyelenggara, memang sangat penting dalam penilaian. Namun, Timsel KPU Jatim, tidak akan mempertimbangkan track record pendaftar selama menjadi penyelenggara di daerah. Secara normatif, pihaknya berharap komisioner KPU Jatim ke depan akan terpilih orang-orang yang memiliki integritas tinggi, dan kapasitas yang mumpuni dalam penyelenggaraan pemilu.
“Bibit dan bobotnya harus benar-benar baik. Karena itu, seleksinya pun tidak ada kompromi. Yang jadi harus orang-orang terbaik. Tugas mereka ke depan begitu berat dan kompleks,” ujarnya. (wt)