Opini  

Dua Tahun Sudah Koran dan Online bersama Pembaca

Dua Tahun Sudah Koran dan Online bersama Pembaca
Djoko Tetuko (kiri) dalam suatu perjalanan bersama Yusri Ehsha Mahendra

Bertahan dengan Keyakinan dan Kepasrahan
Catatan Transparansi Joko Tutuko

’’Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS 94: Al-Inshirah 5-6)

Alhamdulillah wa syukurilah dengan penuh keyakinan bahwa sesudah kesulitan akan ada kemudahan, sebagaimana ayat 5-6 Surat Al-Inshirah di atas, keluarga besar Koran Transparansi (edisi media cetak) dan Korantransparansi.com serta Wartatransparansi.com (media online), berhasil melewati masa ujian terberat menerbitkan sebuah media cetak dan secara konsisten dengan penuh keyakinan dan kepasrahan, menyajikan berita-berita terbaru sesuai dengan kaidah jurnalistik sebagaimana menjadi kewajiban media pers melakukan kerja sebagai tanggung jawab moral.

Tentu saja dalam mM\enjaga indepensi sebagai pemilik dan pekerja pers, menjaga demokrasi yang berkeadilan sebagai wartawan sejati, dalam menjaga hak asasi manusia secara proprosional tanpa menjual harga diri, juga menjaga profesional dalam menjalankan fungsi pers yang mengandung muatan sangat mendalam tentang keseimbangan, tanpa harus menggadaikan kontrol sosial sebagai panglima dalam menyampaikan informasi yang mengandung nilai kritik konstruktif.

Mengapa fungsi pers sangat sarat dengan muatan keseimbangan atau dalam bahasa populer pers sering disebut cover both side, sebab ada lima fungsi secara nyata memang, menjadi tanggung jawab pers untuk menyampaikan dan menysajikan secara seimbang. Sebab pers, wajib menyampaikan informasi dengan benar juga aktual, secara terus menerus melakukan edukasi maupun literasi sebagai fungsi pendidikan, bahkan tidak berlebihan melakukan kontrol sosial, serta menyeimbangkan dengan menyajikan berita hiburan secara umum. Bahkan juga berfungsi ekonomi sebagai badan usaha, dari 5 muatan ini, maka kecerdasan, kecerdikan, kecepatan, kecermatan, dan kecekatan dalam menyajikan informasi diuji secara profesional.

Menyeimbangkan 5 fungsi, selama 2 tahun menjalankan media cetak dan media online (media sosial pers), tidak mudah dan penuh dengan liku-liku. Bahkan sempat mengalami perubahan visi (pandangan) sesuai dengan nama media ini, transparansi. Pandangan independen sebagai pembawa pesan dan aspirasi dari masyarakat, sejak awal terbit ialah menjadi bagian dari upaya menjembatani informasi publik dari badan publik pemerintah dan non-pemerintah (organisasi pemerintah dan nonpemerintah) yang menggunakan APBN dan APBD Provinsi dan Kabupaten.Kota, serta sumbangan dari masyarakat dan bantuan luar negeri, dengan masyarakat dari berbagai kalangan untuk membiasakan berkomunikasi menyampaikan informasi publik secara aktif dan terbuka, sesuai dengan ketentuan undang-undang.

Bahkan, masyarakat setelah menerima informasi publik secara terbuka, sesuai dengan tujuan Undang Undang Keterbukaan Informasi Publik, melakukan peran aktif dalam proses kebijakan publik yang secara tehnis diatur sedemikian rupa, sehingga terjadi komunikasi aktif antara badan publik (pemerintah dan nonpemerintah) dengan masyarakat, sehingga kepercayaan badan publik melalui informasi publik yang terbuka terus menerus, akan meningkat di mata rakyat, dan setidak-tidaknya, baik secara manejemen standar, juga selamat dalam pertanggungjawaban akhirat kelak.

Sebab, dengan membuka informasi publik yang memang menjadi hak publik atau hak masyarakat untuk mengetahui, maka kewajiban pertanggungjawban secara administrasi sudah gugur. Karena sesungguhnya informasi publik dari badan publik adalah hak publik atau hak masyarakat. Dan masyarakat dalam berperan aktif, tentu saja saling memberikan masukan dan menerima informasi secara sehat dan bermanfaat. Bukan menjadi penghambat organisasi badan publik.

Tentu saja pandangan Koran Transparansi menjadi jembatan antara badan publik dan publik pemilik sah informasi itu, melalui proses jurnalistik yang sangat elegan, santun, dan beriwbawa, sehinga masing-masing pihak akan mendapat harkat dan martabat sebagaimana mestinya. Demikian juga misi atau upaya mewujudkan dari visi itu dalam proses jurnalistik melalui kekuatan media cetak dan media online, maka akan ada komunikasi yang sehat dan kuat, ada keseimbangan penyampaian data yang berkualitas, ada penyampaikan informasi yang sangat menyenangkan hati. Konsep ini memang baru 3 edisi awal secara garis besar tersajikan dengan penuh kehati-hatian, tetapi karena tidak mudah ’’membudayakan’’ keterbukaan informasi publik, maka Koran Transparansi dan Korantransparansi,com juga Wartatransparansi.com dengan penuh keyakinan dan kepasrahan, tetap bertahan terbit dan terus up-date dengan informasi gado-gado.