Anak-Anak Binaan Dinsos Surabaya Pamerkan 24 Lukisan

Anak-Anak Binaan Dinsos Surabaya Pamerkan 24 Lukisan
Anak-Anak Binaan Dinsos Surabaya Pamerkan 24 Lukisan

Usai memberi sambutan, Risma secara simbolis membuka beberapa lukisan yang terbungkus kertas. Tampak raut wajah sumringah dari wali kota perempuan pertama di Surabaya ini. “Bagus lukisannya, ini siapa yang lukis. Kalau ada yang mau beli, nanti saya tandatangani,” ucapnya.

Kepala Dinas Sosial Surabaya Supomo menambahkan, kegiatan ini tidak sekadar pameran lukisan. Tetapi ada pesan yang tersirat. Masyarakat tidak hanya melihat karya lukisan dari anak-anak berjalan seperti Neneng, Bintang, Siti atau Joshua dan lainnya. Tetapi, ada pesan lebih dari itu.

“Jadi ini bukan hanya bertujuan pameran dan menjual lukisan. Tapi kita juga menunjukkan bahwa Pemkot Surabaya serius dalam menangani anak-anak ini. Serta, agar publik tahu bahwa anak-anak ini punya kemampuan istimewa,” ujarnya.

Keseriusan Pemkot membina serta mendampingi anak-anak berekebutuhan khusus membuahkan hasil. Tiga anak penderita tunawicara dan tunagrahita telah bekerja di hotel mercure. Masing-masing dari mereka bekerja di bagian public area dan laundry selama kurang lebih 1,5 tahun. (wt)