Mugito menegaskan untuk mengambil bantuan beras tersebut tidak harus sama jumlahnya, masing-masing kecamatan berbeda-beda, tergantung ambil berasnya yang mana, premium atau medium karena harga beras bervariasi.
Berkaitan dengan saldo di rekening keluarga penerima manfaat yang nol rupiah, pihaknya akan melakukan kroscek di lapangan, apakah sudah sesuai dengan SOP apa belum.
” Karena kalau penerima manfaat tidak mengambil seluruhnya, berarti di rekening KPM harus masih ada sisa saldo, dari Rp.110 ribu tersebut,” tuturnya.
Mugito beralasan dengan saldo Rp 110 tersebut bisa di ambil kapan saja, asalkan di dalam rekening masih ada sisanya, dan waktu pengambilan satu bulan, karena setiap satu bulan kita baru mentransfer ke rekening KPM.
Ia menjelaskan untuk KPM di seluruh Lamongan yang sudah terbagi adalah 90 ribu penerima, yang sudah di terima oleh dinas terkait, dari total 108 ribu KPM yang sebagian masih dalam proses, “kebijakan dari pusat memang seperti itu, tidak di patok paketan, masyarakat di ajari untuk mandiri dalam membeli dan menggunakan kartu tersebut,” ucapnya.
Perlu di ketahui, program BPNT untuk warga miskin di Lamongan untuk penerimaan beras sudah di kemas 8 kg hingga 10 kg, sedangkan untuk telur ayam masing- masing 10 butir per KPM yang penerimanya satu bulan sekali. (bis)