Menurut Randy, dropping air bersih dilakukan, lantaran sumur milik mayoritas warga,dengan kedalaman 25-30 meter mengalami penurunan debit dan sebagian mengering akibat musim kemarau.
“Kalau melihat pemicu krisis air bersih hampir sama. Kalau di wilayah Kecamatan Plosoklaten terjadi penurunan debit sumber mara air. Sedangkan diwilayah Kecamatan Semen, terjadi penurunan debit air sumur” tegasnya.
Terakhir, Randy menambahkan, bahwa dropping air bersih akan terus dilakukan dengan tidak melihat target maupun jangka waktu berakhirnya.
” Yang jelas, kekeringan ini merupakan faktor alam.Dan, kami akan terus melakukan dropping sesuai permintaan warga yang membutuhkan. Disisi lain, kami juga mencari solusi dengan membangun pompa air di wilayah yang rentan terjadi kekeringan” pungkasnya.(bud)