Gubernur Soekarwo Sebut Dari 11 IKU, 8 Diatas Target, 3 Miliki Capaian Fluktuatif

Sampaikan LKPJ Masa Akhir Jabatan Didepan 100 Anggota DPRD Jawa Timur

Gubernur Soekarwo Sebut Dari 11 IKU, 8 Diatas Target, 3 Miliki Capaian Fluktuatif
Gubernur Sekarwo Sebut Dari 11 IKU Diatas Target, 3 Miliki Capaian Fluktuatif

Sedangkan, pada tahun 2017 jumlahnya terus meningkat mencapai 9,07 persen yang berkekuatan Rp 17,32 trilyun. Sampai dengan semester I tahun 2018 PAD Prov. Jatim telah mencapai sebesar 8,49 trilyun lebih.

Pakde Karwo sapaan akrabnya menegaskan, perkembangan PDRB selama lima tahun (2014-2018) terus menunjukkan peningkatan, baik Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) maupun Atas Dasar Harga Konstan (ADHK).

Secara umum, pertumbuhan ekonomi Jatim mengalami fluktuatif pada tahun 2014-2018. Pada tahun 2014 perekonomian Jatim tumbuh sebesar 5,86 persen dan pada tahun 2015 turun menjadi 5,44 persen. Pada tahun 2016 pertumbuhannya naik menjadi 5,57 persen, kemudian sedikit melambat di tahun 2017 menjadi 5,45 persen.

Namun pada tahun 2018 sampai dengan triwulan II naik menjadi 5,52 persen. “Selama lima tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Jatim selalu diatas rata rata pertumbuhan ekonomi nasional,” ungkapnya.

Terkait IKU, Pakde Karwo menjelaskan, kalau presentase penduduk miskin, angka kemiskinan di Jatim selama lima tahun terakhir menunjukkan penurunan. Pada tahun 2014, angka kemiskinan turun sebesar 12,28 persen dengan jumlah penduduk sebesar 4.748,42 jiwa. Pada tahun 2018 (Maret) jumlahnya turun signifikan menjadi 10,98 persen dengan jumlah penduduk miskin sebesar 4.322,59 jiwa.

Dihadapan pimpinan dan seluruh anggota DPRD Prov. Jatim, Pakde Karwo mendeskripsikan capaian indeks kepuasan masyarakat (IKM) yang mengalami peningkatan cukup baik. Tahun 2014, IKM Jatim mencapai 79,00 persen dan naik menjadi 80,00 persen di tahun 2015. Jumlah tersebut mengalami peningkatan menjadi 81.00 persen pada tahun 2016. Sementara pada tahun 2017, IKM di Jatim meningkat menjadi 81.33 persen.

“Hal ini mencerminkan bahwa kepuasan terhadap pelayanan masyarakat di Jatim secara baik, efisien dan efektif berbasis kebutuhan masyarakat. IKM ini jadi bukti bahwa masyarakat puas dengan kinerja DPRD sebagai penyambung lidah rakyat,” tegasnya. (min)