Madrasah Diniyah Perlu Kembangkan Pendidikan Vokasional

Madrasah Diniyah Perlu Kembangkan Pendidikan Vokasional
Gubernur Ditengah Ribuan Guru Madin

Surabaya – Materi pendidikan Madrasah Diniyah (Madin) harus ditambah salah satunya adalah dengan adanya ekstrakulikuler vokasi. Tujuannya adalah menciptakan lulusan madin yang memiliki ilmu agama, juga dibekali dengan kemampuan sehingga ketika lulus bisa langsung bekerja.

Gubernur Jatim, Dr. H.s Soekarwo saat memberikan Kuliah Perdana Mahasiswa Program Kualifikasi Akademik Guru Madrasah Diniyah di Jawa Timur Tahun 2018 di Gedung Islamic Center, Surabaya, Kamis (18/10).

Dalam prakteknya, siswa Madin akan diberikan materi pendidikan vokasi sebanyak dua hari dalam sepekan. Hal semacam ini harus dilakukan, untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berdaya bersaing.

Siswa madin akan diberikan pilihan ekstrakulikuler sesuai bidang minatnya seperti teknologi, kesehatan, tata boga, tata busana, pariwisata, seni rupa, agrobisnis dan agro teknologi, dan perikanan kelautan.

”Dengan mengikuti ekstrakulikuler vokasi, para siswa madin akan memperoleh sertifikat dari Badan Standarisasi Nasional (BSN) sebagai tanda memiliki kompetensi disuatu bidang, ” ujar Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim.

Gubernur Jatim Soekarwo menjelaskan Pemprov Jatim juga mendirikan SMK Mini di Pondok Pesantren (PP) sebagai bentuk mengembangkan kualitas SDM. Melalui SMK mini, Pemprov Jatim juga ikut meningkatkan keterampilan para santri agar pascamondok mereka tidak kesulitan mencari pekerjaan. Jumlah SMK Mini di Jatim ada sebanyak 264.

” Pemprov Jatim melalui bantuan BOSDA SMK Mini menargetkan pada tahun 2018 ini ada 50 ribu siswa SMK Mini, dengan bantuan per siswa sebesara RP. 500 ribu,” ungkapnya.