Menurut dia, penerapan digital ekonomi tersebut menjadi kebutuhan dalam menghadapi persaingan pasar bebas dan berperan dalam mempercepat
kesejahteraan masyarakat.
“Penerapan tersebut sebagai solusi untuk meningkatkan daya saing, terutama pada proses produksi, pembiayaan dan pasar. Ini penting dilakukan karena prosesnya akan menjadi lebih efisien dan efektif,”
ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim itu.
Melalui digital ekonomi, kata dia, segala informasi tentang penyediaan bahan baku industri di masing-masing daerah bisa tersedia sehingga ketika ada suatu daerah atau perusahaan membutuhkan bahan baku, bisa mengambil dari daerah lain dan tidak perlu impor dari luar negeri.
Di sisi lain, pada upacara yang diikuti ribuan undangan tersebut, disediakan berbagai macam buah yang diproduksi dari petani-petani di
Jatim, antara lain buah apel, nanas, mangga, pisang, salak hingga buah
naga.
Undangan yang hadir dipersilakan membawa pulang buah-buah tersebut,
bahkan terlihat ada sebagian yang langsung memakannya di tempat.
(ant/fir)