2020, Pemprov Jatim Target Operasi Katarak Capai 81.583 Tindakan

2020, Pemprov Jatim Target Operasi Katarak Capai 81.583 Tindakan
Menteri Kesehatan RI Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek Sp.M (K) dan Sekdaprov Jawa Timur DR Heru Tjahjono

Heru berharap, lewat kegiatan Hari Penglihatan Sedunia di Jatim bisa memacu masyarakat untuk menjadi keluarga sehat. Dengan demikian mulai dari usia anak, generasi muda dan usia lanjut selalu menjaga indera penglihatannya.

”Jika masyarakat peduli pada indera penglihatannya, maka diharapkan hak setiap orang untuk dapat melihat pada seluruh dunia bisa terwujud,” pungkasnya.

Perbanyak Baksos Operasi Katarak
Sementara itu, Menteri Kesehatan RI Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek Sp.M (K) meminta, agar Jatim memperbanyak penyelenggaraan bakti sosial/baksos operasi katarak. Hal ini penting dilakukan mengingat angka penderita katarak di Jatim masih cukup tinggi.

“Pelaksanaan baksos katarak bisa dilakukan lewat program CSR, karena jika hanya mengandalkan dari jaminan kesejahteraan nasional/JKN nilainya masih kurang,” ungkapnya.

Menkes menambahkan, dalam rangka menurunkan angka penderita katarak, Kementrian Kesehatan RI/Kemenkes RI telah meluncurkan aplikasi Sigalih.

Dimana, lewat aplikasi ini bisa dilakukan screening atau deteksi dini dan kelainan mata secara tepat.

Dengan ketepatan kelainan pada mata, maka akan bisa terindikasi mana saja yang bisa dilakukan tindakan operasi khususnya katarak. “Aplikasi ini dibuat untuk bisa mengurangi beban operasi katarak yang dianggap terlalu tinggi oleh BPJS,” tegasnya.

Selain itu, sosialisasi terhadap masyarakat akan pentingnya kesehatan mata juga harus terus dilakukan. Apalagi, semakin bertambah usia maka kemampuan mata juga semakin menurun.

“Panca indra adalah bagian terpenting dan mata merupakan jendela dunia, dengan mata kita bisa melihat banyak hal. Oleh sebab itu, mari jaga dan hargai kesehatan mata kita,” pesan Menkes. (fir)