Kirab Satu Negeri Ansor Mampir Di Rumdis Wali Kota Surabaya

Kirab Satu Negeri Ansor Mampir Di Rumdis Wali Kota Surabaya
Kirab Satu Negeri Ansor Mampir Di Rumdis Wali Kota Surabaya

Surabaya – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menerima rombongan Kirab Satu Negeri GP Ansor di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Senin (8/10/2018). Pada kesempatan itu, Risma menerima bendera kirab yang kemudian diserahkan kembali untuk melanjutkan kirab menuju Malang.

Saat pertemuan, Risma menceritakan perjuangan almarhum ayahnya yang ternyata juga Ansor. Saat itu,  kidah Risma, ayahnya masih berusia 16 tahun, tepat resolusi jihad dikumandangkan oleh KH Wahab Hasbullah.

Kemunculan resolusi jihad itu membuat santri, Ansor dan Banser se Jawa Timur menyatukan tekad bersatu melawan penjajah. Pusat markasnya saat itu terletak di rumah Mbah Kakungnya di Blauran.

Kirab Satu Negeri Ansor Mampir Di Rumdis Wali Kota Surabaya
Kirab Satu Negeri Ansor Mampir Di Rumdis Wali Kota Surabaya

“Sebetulnya, pusat resolusi jihad yang saat ini menjadi kantor PCNU Surabaya merupakan tempat tinggal Mbah Kakung saya. Tapi karena digunakan markas resolusi jihad dan kantor NU, kemudian Mbah Kakung saya pindah ke Blauran gang 4,” kata Risma.

Di Blauran gang 4 itu, masih kisag Risma, semua gang digunakan untuk perjuangan santri, Banser dan Ansor se Jatim. Perjuangan melawan penjajah saat itu memang menelan banyak korban. Dalam setiap hari, ayahnya mengirimkan ribuan jenazah ke Nganjuk, Jombang, Kediri dan beberapa daerah di Jawa Timur.

“Bapak saya dulu sering bercerita kalau mengirimkan jenazah pejuang ke beberapa daerah, selalu ribuan. Oleh karena itu, saya tahu betul bagaimana perjuangan Ansor dan Banser saat itu,” tegasnya.

Selanjutnya, dihadapan peserta kirab, Risma berharap kepada Ansor dan Banser untuk terus menghidupkan masjid-masjid, terutama di Kota Surabaya. Sebab, dia tidak ingin masjid-masjid itu ditempati orang-orang yang tidak jelas paham ideologinya. “Saya mohon, mari kita terus hidupkan masjid, supaya tidak dimasuki orang-orang yang tidak jelas,” ujarnya.

Risma berharap, Ansor muda bisa menjadi penerus dan pemersatu bangsa Indonesia dengan ciri khas perjuangannya dalam mempertahankan kemerdekaan dan keberhasilan Indonesia.

Koordinator Kirab Satu Negeri wilayah Jawa Timur, Abid Umar Faruq mengatakan, kirab ini diserahterimakan ke Jawa Timur pada 5 Oktober 2018 lalu. Di Jawa Timur, kirab ini akan diarak ke 18 kabupaten atau kota dan akan berakhir di Tuban pada 15 Oktober 2018.

“Tanggal 16 akan kami serahterimakan ke PW Ansor Jawa Tengah di Pondok Pesantren Sarang Rembang. Nanti akan diteruskan hingga berakhir di Yogyakarta dan dilanjutkan dengan apel 100 ribu kader Banser se Indonesia yang akan dipimpin oleh Presiden Jokowi,” tegasnya.

Abid mengaku sengaja singgah di Surabaya karena Kota Surabaya merupakan ujung tombak lahirnya Ansor dan NU. Di Surabaya, mereka akan menginap dua hari. Selada (9/10/2018) melanjutkan perjalanan ke Malang. “Melalui kirab ini, kami ingin Indonesia lebih damai. Kita ini sama. Kita ini Indonesia. Kita juga ingin meneguhkan kembali kecintaan kepada NKRI,” katanya. (wt)