Menurut Hafisz, Indonesia belum bisa melepas hubungan baik dengan IMF dan WB. Tapi, bukan berarti harus bergantung pada keduanya.
Selama Indonesia mampu mengelola sumber daya alam secara mandiri untuk kemakmuran rakyatnya, pihak asing pun tak bisa mengatur urusan di dalam negeri. Untuk itulah, seru mantan Ketua Komisi VI DPR RI ini, Indonesia harus memperkuat kemampuan pengelolaan sumber daya alamnya agar tak diatur asing.
Di sisi lain, legislator Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengapresiasi penguasaan saham 51 persen atas tambang emas PT. Freeport Indonesia oleh Pemerintah Indonesia. Itu langkah maju untuk memperkuat pemguasaan sumber daya alam yang dimaksud. Ia berharap sumber daya lainnya yang masih dikuasai asing bisa segera kembali ke tangan Indonesia.
“Saya menyambut baik kembalinya Freeport ke pangkuan Republik Indonesia dengan 51 persen saham. Jadi mulai kuatkan ekonomi kebangsaan kita, supaya ke depan kita betul-betul menguasai dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri, tidak diatur oleh lembaga keuangan asing,” harap legislator dapil Sumatera Selatan itu.(rom/guh)