Sementara Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kab. Sumenep merasa kelimpungan setelah BPJS tidak bisa membayar tunggakan ke RSUD Moh. Anwar pada bulan Januari sampai Agustus sehingga berdampak kepada pelayanan di Rumah sakit tersebut, kata Pardi Pihak BPJS dalam setiap bulannya membayar Ke Pihak Rumah Sakit kurang lebih 2,9 Miliar. Tegasnya.
Jika dihitung dari Januari sampai agustus, sambungnya, maka puluhan Miliar tanggungan BPJS kepada RSUD belum terbayar lalu siapa yang bertanggungjawab. Tegasnya.
Dalam hearing yang dipimpin oleh carto, MM selaku Asisten Pemerintahan Kab. Sumenep, mempertemukan pihak pendemo dengan kepala BPJS korwil Madura Raya, Endang Sulastri Direktur BPJS kab. Sumenep dan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Moh. Anwar Kab. Sumenep, dr. Fitril Akbar M, Kes, Sekretaris Dinas Kesehatan kab. Sumenep Agus Mulyono,
Dalam hearing yang digelar di ruangan Asisten pemerintahan tersebut ( 3/10) berujung kemarahan dari masing -masing ketua LSM di Kab. Sumenep dan mengertak kepala BPJS yang dinilai membodohi masyarakat dan telah mendhalimi kaum jiwa yang lemah dengan membolak-balikkan fakta. Berikut memberikan keterangan kebohongan publik.
Direktur Rumah sakit Umum Daerah (RSUD) Moh. Anwar Kab. Sumenep, dr, Fitril Akbar M.Kes, mengakui bahwa pihak BPJS telah membayar sebesar 6 Miliar dan untuk kedepannya masih mau dibuatkan kesepakatan kapan akan di lunasinya oleh pihak BPJS. Artinya pihak BPJS tetap memiliki tunggakan kepada RSUD. Pungkasnya.
sementara Edy Kuncir korlap demo mengatakan pihak BPJS tidak bisa menjelaskan puluhan miliyar uang yang diduga peruntukannya gak jelas, dengan nada emosi ia mengatakan, jika kantor BPJS sudah tidak bisa memberikan manfaat untuk warga miskin, maka sebaiknya kantor BPJS di Kab. Sumenep ditutup saja.
” Saya akan bakar kantor BPJS kab. Sumenep dan saya siap dipenjara. Pungkasnya (Sal)