Jakarta – TNI AL akan memberangkatkan kapal pengangkut KRI Makassar (590) ke wilayah Palu, Sulawesi Tengah. Langkah tersebut sebagai respon serbuan ribuan masyarakat Palu yang berebut untuk keluar dari daerah tersebut menggunakan pesawat Hercules.
Hal itu dikemukakan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto.
“Kalau enggak Hercules ya diangkut oleh KRI Makassar, bisa ratusan orang nanti yang bisa diangkut pakai KRI,” kata Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (1/10).
Menurut Wiranto, pemberangkatan kapal yang biasa digunakan untuk Operasi Amphibi pasukan TNI AL itu, diharapkan menjadi salah satu alternatif kendaraan untuk mengevakuasi masyarakat Palu melalui jalur laut.
Sebab, ia mengatakan kondisi Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu saat ini masih belum memungkinkan bagi pesawat komersil untuk mendarat dengan baik.
Kapendam XII/Merdeka Muhammad Thohir mengatakan TNI telah menyiapkan angkutan laut yang bisa digunakan untuk mengangkut warga yang ingin keluar dari kota Palu.
“Kita siapkan transportasi laut dan Alhamdulillah sudah ada,” kata Thohir di Korem 132/Tadukalo.
Kata Thohir, Senin (1/10) sudah ada satu pemberangkatan. Nantinya, jika memang dibutuhkan akan segera disiapkan.
Kendati demikian, masih kata Thohir, sampai saat ini rute pemberangkatannya hanya dari Palu ke Makassar. “Untuk sementara Makassar,” ujarnya.
Thohir menyampaikan dengan disediakannya tranportasi laut tersebut bisa sedikit mengalihkan masyarakat yang selama ini menunggu di bandara untuk menunggu pesawat.
“Biar enggak semuanya berkumpul di bandara,” ucap Thohir.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan pihaknya telah memprioritaskan untuk mengevakuasi korban luka-luka dan sakit akibat bencana gempa dan tsunami menggunakan Pesawat Hercules untuk keluar dari Palu menuju Makassar.