Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI Ali Mahir mengatakan, dalam laporan yang disampaikan Pemerintah Kota Malang kepada Komisi IX DPR RI per Maret 2018, balita yang mengalami stuntingsebesar 8 persen, dan pada September 2018 ini sudah di bawah 6 persen. Menurutnya, jika ini dapat dipertahankan, Kota Malang bisa menjadi percontohan.
“Ini rentang perubahannya sangat signifikan. Bila valid dan terus dipertahankan, Kota Malang akan menjadi pilot project yang baik. Penting bagi pemerintah untuk terus menjaga stabilitas stunting. Karena generasi saat inilah yang sedang didorong lepas dari stunting. Merekalah yang akan produktif mengawal majunya Indonesia 2045,” kata Ali Mahir.
Legislator Partai NasDem itu juga mengapresiasi langkah Dinas Kesehatan Kota Malang yang sudah mempunyai program-program penanggulangan stunting yang baik, ahli gizi yang banyak, serta memiliki kader-kader Posyandu yang kredibel.
“Tinggal bagaimana dinas-dinas terkait lainnya membantu penanggulangan ini jadi lebih efektif lagi. Sanitasi diperbaiki, pendidikan kesehatan terhadap gizi buruk juga terus disosialisasikan, pola dan karakter hidup sehat juga dikembangkan,” pesan legislator dapil Jawa Tengah itu. (sam)