Sementara untuk korban luka ratusan orang dan pengungsi mencapai belasan ribu orang. Dalam keterangan terakhir, BNPB menyebut korban luka 540 orang dan pengungsi 17 ribu orang.
Hanya, lanjut Sutopo, proses evakuasi terkendala dengan terbatasnya alat berat, komunikasi, pasokan listrik, serta kondisi jalan yang rusak berat akibat guncangan di wilayah terdampak.
Komunikasi yang lumpuh saat ini menyebabkan kesulitan untuk koordinasi dan pelaporan dengan daerah. Kondisi listrik padam juga menyebabkan gelap gulita di Palu dan Donggala. Gempa susulan masih terus berlangsung.
Sutopo juga mengatakan, Bupati dan Wali Kota, diminta untuk segera melakukan tanggap darurat. Tanggap darurat mulai 28 September hgingga 11 Oktober 2018. (wt)