Sibolga Belajar Kembangkan UMKM ke Sidoarjo

Sibolga Belajar Kembangkan UMKM ke Sidoarjo
Bupati Sidoarjo Saiful Illah foto bersama rombongan Pemerintah Kota Sibolga yang kini tengah belajar tentang UMKM dan cara mengembangkannya. (foto/istimewa)

Sidoarjo – Bupati Sidoarjo Saiful Ilah menerima kunjungan kerja dari Walikota Sibolga Syarfi Hutauruk dalam rangka belajar mengembangkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di kotanya, Sibolga Propinsi Sumatera Utara.

Walikota Sibolga Syarfi datang bersama beberapa kepala dinas terkait. Sibolga merupakan kota dengan jumlah penduduk yang tidak terlalu besar, sekitar 95 ribu jiwa, jauh dibanding penduduk Kabupaten Sidoarjo yang mencapai 2,3 juta lebih.

Syarfi juga menyampaikan, Sibolga merupakan daerah pesisir dan dikenal sebagai penghasil ikan laut, namun hingga saat ini hasil ikan tersebut belum mampu dikelola dan dipasarkan dengan baik. Lemahnya pertumbuhan industri kecil menengah, minimya pengetahuan dalam pemasaran produk sehingga banyak hasil ikan laut yang dijual murah.

Pemerintah Kota Sibolga menugaskan secara khusus pegawainya untuk
belajar pengembangan UMKM dan pemasaran produk. “Bila diperlukan nanti
akan kita kirim pegawai ke Kabupaten Sidoarjo untuk belajar
mengembangkan UKM dan belajar cara memasarkan produk yang dihasilkan
UMKM”, ujar Syarfi didahapan Bupati Sidoarjo Saiful Ilah.

Bupati Sidoarjo Saiful Ilah menyambut baik niat dari Walikota Sibolga
Syarfi yang akan mengirim pegawainya belajar ke Sidoarjo, Dinas
Koperasi dan UMKM Kabupaten Sidoarjo dengan senang hati akan membantu
Sibolga dalam mengembangkan UMKM.

Saiful Ilah mengatakan, sampai dengan saat ini total UMKM di Sidoarjo
mencapai 200 ribu lebih. Sedangkan dana bergulir yang dipinjamkan
kepada para pelaku UMKM saat ini mencapai 82 milyar rupiah. Dana
tersebut dikelola oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Sidoarjo.

Menurut Bupati Saiful Ilah, kunci dalam mengembangkan UMKM adalah
dengan melakukan pendampingan secara berkala, selain itu Pemkab
Sidoarjo juga memfasilitasi modal dengan memberikan pinjaman lunak
agar pelaku usaha tidak merasa berat. Pinjaman tersebut juga tidak
menggunakan agunan, maksimal 10 juta perorang, terangnya. (med)