Yuli Andriayani tetap menginginkan sebuah Pemilu yang cinta damai.
Dengan semangat cinta damai itu maka akan terhindar dari gesekan
gesekan antara satu sama lain. Konflik di masyarakat bisa dihindari.
Kata kunci dari Pemilu yang cinta damai itu, kata Yuli, demikian ia
biasa dipanggil,Pemilu harus humanis, menjaga hubungan relasi terhadap
orang orang disekitar kita. Melalui pendekatan ini diharapkan akan
muncul kesadaran politik yang tinggi dari masyarakat.
Generasi milenial kata Yuli, jumlahnya sangat besar. Tapi mereka ini
pemahaman tentang pemilunya sangat kurang. Pemilu itu dianggap
demokratis kalau memenuhi unsur unsurnya diantaranya dilakukan secara
sistematis dan berkala, transparan, adil, jujur dan bebas dan rahasia.
Menurut Yuli, Pemilu yang cinta damai harus diawali dari tokoh tokoh
yang ada disekitar calon maupun tim kampanye. Tokoh tokoh ini harus
menunjukan prilaku yang baik, tidak saling mengejek dan tidak ada
hoax. Terpenting adalah adu program.
“Ingat bahwa kedaulatan terletak di tangan rakyat,” tandasnya. (fir)