Jelang ke Malang, Persebaya Perbaiki Pertahanan dan Mental

Jelang ke Malang, Persebaya Perbaiki Pertahanan dan Mental
Asisten pelatih Bejo Sugiantoro memimpin latihan Persebaya

Surabaya  – Persebaya masih perlu membenahi pertahanan menjelang ngeluruk ke kandang Arema FC I Stadion Kanjuruhan, Malang, 30 September mendatang. Selain faktor mental bertanding untuk menerima tekanan pendukung  fanatik tuan rumah.

“Saya pikir lawan Arema harus dipersiapkan sangat serius terlebih soal mental pemain harus kita bangun dengan sisa waktu yang ada. Di sana pasti akan banyak teror dari suporter (Aremania), jadi mental adalah hal terpenting supaya pemain tak takut bermain di depan banyak suporter,” ujar Pelatih Pesebaya Djadjang Nurdjaman.

Selain itu,Djanur menilai sektor pertahanan masih menjadi perhatian khusus. Dalam tiga laga terakhir ditangani Djadjang Nurdjaman, Persebaya masih selalu kebobolan.  Jika ditotal, sudah delapan pertandingan terakhir Persebaya selalu kebobolan di Liga 1. Terakhir mereka mencatatkan cleansheet terjadi saat mereka menjamu PSMS Medan, 18 Juli 2018, atau lebih dari dua bulan silam.

Sebanyak 18 gol telah bersarang ke gawang Persebaya dalam delapan laga terakhir. Terbaru, Persebaya kebobolan satu gol saat menang 4-1 atas Mitra Kukar pada pekan lalu, Sabtu (22/9/2018). “Filosofi saya seperti diajarkan oleh (almarhum) Rusdy Bahalwan, kami kemasukan tiga harus bisa memasukkan empat,” tambah asisten pelatih Sugiantoro.

Selama ini, para pemain belakang Persebaya mendapat porsi latihan khusus bersama Bejo. Kapasitas Bejo sebagai mantan pemain belakang Persebaya sekaligus Timnas Indonesia diyakini bisa membawa banyak perubahan.  “Kemarin lumayan sudah ada perbaikan. Kami kemasukan satu gol tapi itu terjadi saat kami bermain 10 pemain. Setiap ada peningkatan pasti dibahas. Semua taktik dan strategi ada di coach Djanur (sapaan akrab Djadjang Nurdjaman),” imbuh pria berusia 41 tahun itu.

Khusus menghadapi Arema, Djanur menilai masalah mental sangat penting, terlebih Persebaya dan Arema FC merupakan rival abadi. Bukan hanya dari dua tim ini saja, tapi juga suporter.  Melihat hal ini, pelatih 53 tahun ini optimis anak asuhannya dapat bermain bagus. Apalagi target di kandang Arema adalah mencuri poin. “Kita harus optimis bisa meraih poin di kandang Arema. Karena tujuan kami adalah sapu bersih sisa pertandingan,” ucapnya. (nov)