Surabaya – Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Timur pasangan Capres Jokowi-KH Ma’ruf Amin perlu kerja extra keras. Pasalnya, ada kecenderungan pamor petahana tersebut menurun.
Dosen ilmu hukum Universitas Surabaya (Ubaya) H Martono mengatakan, khusus Jawa Timur, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf Amin menurun 12 persen dari 73 menjadi 61 persen. “Pemilih melenial lebih melihat pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno,” tandasnya kepada media ini di Surabaya, Kamis (20/9/2018).
Martono adalah ketua tim pemenangan pasangan Karsa jilid 1 dan 2. Pada Pilgub 2018, Martono berada di dikubu Khofifah-Emil Dardak yang diusung Partai Golkar, Demokrat,PAN dan partai politik lainya.
Setidaknya ada dua faktor yang mempengaruhi mengapa elektabilitas Jokowi-Ma’ruf Amin menurun. Pertama soal ekonomi nasional terutama melemahnya rupiah atas dollar AS . Ini berpengaruh pada harga barang. Kedua, faktor cawapres yang belum tersosialisasi ketingkat arus bawah.
Jika melihat prosentase penurunannya, maka kerja tim harus maksimal. Diperlukan terobosan dan lompatan agar mencapai angka diatas 70 persen. “Pilpres April 2019 adalah pemilu paling heboh didunia,” tandasnya.
Senada dengan Martono, pakar komunikasi politik UNAIR Suko Widodo menyatakan Pemilu 2019 sangat tidak menarik. Sisa pemilu pilgub/pemilukada didaerah menimbulkan anomali politik.