Lapsus  

Sapi : Simbol Kesejahteraan Masyarakat Desa Wonoayu (Bagian 3/habis)

Sapi : Simbol Kesejahteraan Masyarakat Desa Wonoayu (Bagian 3/habis)
Rombongan peserta LKTW Pemprov Jatim saat diterima Bupati Malang Rendra Kresna di Pendopo Agoeng, Selasa (28/8/2018) malam.

Perlu data yang akurat Terhadap keberhasilan Gubernur Jawa Timur Pakde Karwo (Dr Soekarwo) dibidang peternakan. Hal tersebut diakui anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur Pranaya Yudha. Produksi sapi dan daging sapi Jawa Timur
cukup terpenuhi.

Statemen Gubernur yang menolak daging impor ada baiknya. Stok sapi Jawa Timur tercukupi. Itu saya sepakat,” tegas Yudha panggilan akrabnya ketika dikonfirmasi di kantornya Jalan Indrapura Surabaya.

Memang kita harus berfikir untuk rakyat. Artinya, gubernur berfikir peternak harus menikmati keuntungan. Bulan ramadhan, lebaran, tahun baru dan Idul Qurban adalah hari baik bagi peternak Jawa Timur saat mereka menikmati hasilnya.

Selain itu, program nasional Upsus Siwab harus menjadi pemicu sekaligus memperkokoh posisi Jawa Timur secara nasional.”Opsus Siwab bertujuan untuk meningkatkan jumlah populasi ternak di Jawa Timur,”

Anggota DPRD paling muda ini menyatakan, kendala yang selalu ada adalah pendataan yang kurang valid antara data jumlah populasi ternak (populasi surplus) dan data jumlah ternak siap potong. Data pemotongan di RPH sekarang ini trennya menurun sejak tahun 2012 meski dalam skala nasional masih yang tertinggi dan tebaik.

Temuan kami dilapangan banyak faktor mengapa cenderung menurun. Penyebabnya adalah jumlah populasi mayoritas milik rojokoyo, perlu adanya pengendalian pemotongan ternak betina produktif sekaligus solusinya agar peternak rojokoyo bisa hidup tanpa harus memotong ternak betina produktif.

Dan faktor ketiga, perlunya diadakan kebijakan inovatif jangka panjang seperti mengoptimalkan RPH RPH yang sudah ada untuk mengelola bisnis penggemukan sapi siap potong.