Djoko Santoso Layak Sebagai Ketua Pemenangan Prabowo-Sandi

Djoko Santoso Layak Sebagai Ketua Pemenangan Prabowo-Sandi
Djoko Santoso

Menurut Aat, Djoko Santoso sendiri berulangkali menyatakan ingin memberikan kontribusi nyata dalam membayar hutang sejarahnya sebagai rakyat yang meniti karier militer mulai dari bawah hingga menduduki posisi tertinggi di TNI, yakni sebagai Panglima TNI.

Ia juga menjelaskan, Djoko Santoso adalah tokoh yang mampu meredam konflik di Ambon pada 2002. Sebelumnya banyak kalangan berpendapat, konflik berdarah-darah yang
bernuansa SARA dan sangat mengerikan itu akan selesai dalam 50 tahun.

Dua Pangdam XVI/Pattimura sebelumnya gagal meredam konflik tersebut. Tetapi ketika Djoko Santoso menjadi Pangdam Pattimura, konflik Ambon dapat diselesaikan dalam enam bulan. Para tokoh agama di Ambon, apakah Kristen, Katolik atau Islam mengakui prestasi gemilang putera Solo kelahiran 8 September 1952 itu.

Sebelumnya, saat menjadi Danrem 072/Pamungkas di Yogya pada 1998, Djoko Santoso juga berhasil menjadikan demo sejuta massa untuk menjatuhkan Soeharto berjalan aman dan damai, bahkan tak satupun kaca retak, sementara Jakarta, Makassar, bahkan Solo saat itu bergolak, rusuh, dan mencekam.

Tentang Djoko Santoso, Ketua Umum PBNU KH Said Agil Siraj beberapa kali mengatakan, Djoko Santoso adalah jenderal yang bersih dari pelanggaran HAM dan korupsi. Dia juga adalah tokoh di balik reformasi TNI. Dia juga bisa tegas terhadap Malaysia, bahkan terhadap Amerika, saat
menjabat sebagai Panglima TNI. (mat)