BANYUWANGI – Mengangkat potensi perikanan dan mengenalkan kawasan nelayan Kampung Mandar sebagai salah satu ekowisata bahari, Pemkab Banyuwangi menggelar Fish Market Festival pada Rabu (12/9/2018).
Pelabuhan Ikan Mandar pun bersolek menjadi area festival yang menarik. Saat masuk, pengunjung disambut deretan meja yang menjajakan aneka ikan segar. Seperti tengiri, tongkol, kerapu, tuna, cumi, lobster hingga ikan khas perairan selat Bali, lemuru dan mernying (tongkol kecil).
Menarik, pengunjung dapat menikmati pemandangan pelabuhan dengan deretan perahu nelayan yang dipercantik dengan hiasan warna warni yang eksotis.
Wakil Bupati Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko, menjelaskan, Kampung Mandar merupakan salah satu daerah yang penduduknya sebagian besar nelayan. Kampung ini juga menghadap langsung ke Selat Bali dan sangat cocok apabila potensi yang ada di kampung kita angkat melalui sebuah festival.
Secara geografis Kampung Mandar terletak tidak jauh dari Kota Banyuwangi. Kampung ini bersebelahan dengan Pantai Boom yang dikembangkan menjadi Pelabuhan Marina oleh PT Pelindo III.
“Lewat festival ini kita mempromosikan potensi perikanan sekaligus mengangkat Kampung Mandar sebagai destinasi wisata,” ujar Wabup Yusuf.
Fish Market Festival kali ini dimeriahkan dengan berbagai kegiatan. Seperti lomba bakar ikan dan lomba aneka masakan olahan berbahan dasar ikan, dan pameran UMKM.
“Fish Market Festival adalah upaya pemerintah daerah untuk terus mendorong dan memajukan sektor perikanan laut dan darat,” imbuh Bupati Abdullah Azwar Anas saat memberi sambutan melalui ‘facetime’.
Berbagai kegiatan pengembangan usaha nelayan juga digelar pada rangkaian Fish Market Festival. Salah satunya adalah dengan memfasilitasi nelayan untuk mendapat kemudahan permodalan dari lembaga perbankan dan non bank.
“Kami menggandeng lembaga keuangan agar bisa memberi permodalan bagi pelaku perikanan,” ungkap Kepala Subbid Usaha Nelayan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Novia Tri Rahmawati.
KKP juga turut terlibat dalam memberikan diversifikasi usaha bagi keluarga nelayan. Hal itu bertujuan agar keluarga nelayan bisa membantu meningkatkan perekonomian keluarga.
Saat ini, sebanyak 100 keluarga nelayan mendapatkan pelatihan ketrampilan membuat olahan ikan dan produk laut lainnya.
“Kami melatih keluarga nelayan agar bisa mengolah ikan yang ditangkap oleh suami mereka agar bisa meningkatkan nilai tambah. Misalnya kita latih membuat tortila ikan lemuru, tortila rumput laut dengan campuran daun kelor. Juga kita latih membuat kerajinan berbahan dasar kerang seperti membuat tempat tisu, bros dan lainnya,” imbuh Novia.
Fish Market Festival juga terdapat warung-warung kuliner. Para pengunjung bisa langsung menikmati menu ikan bakar, pepes lemuru, dan bakso ikan dengan view Selat Bali. (nas)